ANALISIS ALTERNATIF PEMBAGIAN ZONA PEKERJAAN BEKISTING DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN TINGKAT TINGGI WISMA ATLET BLOK D 10-3 (TOWER 6) KEMAYORAN JAKARTA
Daftar Isi:
- Pada konstruksi bangunan yang besar, biasanya area pekerjaan dibagi menjadi zona-zona untuk mempermudah dalam pekerjaan. Zona juga dipertimbangkan terhadap volume pengecoran yang akan dikerjakan karena pengecoran dengan volume yang besar akan mempengaruhi mobilisasi alat, material dan kualitas beton. Zona pengecoran dibuat agar dapat mengoptimalkan pekerjaan. Oleh karena itu pembagian zona perlu diperhatikan agar target waktu dan biaya dapat tercapai dengan baik, Adapun analisis untuk mengetahui alternatif zona yang efektif dan efisien di lihat dari segi waktu dan biaya dalam pengerjaan bekisting plat dan balok dengan manggunakan sistem Perth Construction Hire (PCH) pada proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi – Wisma Atlet pada tahun 2017. Penelitian dilakukan dengan melakukan perhitungan waktu siklus pekerjaan dan kebutuhan alat tiap zona dan siklus.Setelah itu dilakukan analisa biaya dan kebutuhan jumlah tenaga tiap alternatif zona dan siklus. Dari penelitian dipilih dua alternatif zona yaitu lima zona dan tujuh zona dan pembagian floor to floor tiap zona yaitu lima hari, enam hari, tujuh hari dan delapan hari. Dari perhitungan didapat hasil pada alternatif lima zona dan floor to floor lima hari waktu yang diperlukan adalah 140 hari dan biaya sewa material alat adalah Rp 2.012.524.571,-. Pada alternatif lima zona dan floor to floor enam hari waktu yang diperlukan adalah 161 hari dan biaya sewa material alat adalah Rp 2.160.815.856,-. Pada alternatif lima zona dan floor to floor tujuh hari waktu yang diperlukan adalah 182 hari dan biaya sewa material alat adalah Rp 1.906.602.226,-. Pada alternatif lima zona dan floor to floor delapan hari waktu yang diperlukan adalah 203 hari dan biaya sewa material alat adalah Rp 2.076.077.979,-. Pada alternatif tujuh zona dan floor to floor lima hari waktu yang diperlukan adalah 146 hari dan biaya sewa material alat adalah Rp 2.039.005.758,-. Pada alternatif tujuh zona dan floor to floor enam hari waktu yang diperlukan adalah 167 hari dan biaya sewa material alat adalah Rp 2.097.262.448,-. Pada alternatif tujuh zona dan floor to floor tujuh hari waktu yang diperlukan adalah 188 hari dan biaya sewa material alat adalah Rp 1.906.602.226,-. Pada alternatif tujuh zona dan floor to floor delapan hari waktu yang diperlukan adalah 146 hari dan biaya sewa material alat adalah Rp 2.001.932.337,-. Dapat disimpulkan bahwa pembagian zona dan siklus pengerjaan sangat berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan dan biaya pelaksanaan pekerjaan. Kata Kunci : Bekisting PCH, zoning, siklus, waktu dan biaya.