Daftar Isi:
  • Penelitian yang menggunakan material Reclaimed Aspahalt Pavement (RAP) dengan peremajaan mengunakan residu oli. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha penelitian lebih lanjut agar residu oli ini dapat dipakai dalam campuran lapis perkerasan jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola hubungan antara kadar residu oli dan suhu dan menentukan kadar aspal optimum asphalt concrete recycle dengan kadar residu oli pada campuran hangat. Dan didalam penlitian ini mengunakan metode perendaman Marshall (Marshall Immersion) metode perendaman yang dimaksud beruba perendaman menggunakan water bath selama 30 menit dan 24 jam pada suhu 60° Dalam campuran asphalt concrete (AC) biasanya dicampur, dihampar, dan dipadatkan secara hot mix pada suhu tertentu. Proses Hot Mix Asphalt (HMA) yang suhunya 138 sampai 160o C membutuhkan asupan energi bahan bakar yang tinggi dan gas pembuangan yang tinggi pula. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode Warm Mix Asphalt (WMA) yang suhunya (60-100°c) lebih rendah daripada temperatur Hot Mix Asphalt (HMA). Nilai kadar aspal optimum asphalt concrete (AC),Reclaimed Aspahalt Pavement (RAP) dengan kadar residu oli pada campuran hangat sebesar 1%; untuk masing – masing variasi residu oli. Penelitian ini berlanjut menggunaka alat Saybolt Viscovitas untuk menentukan kelekatan aspal pada jenis campuran, aspal yang di uji pada alat Saybolt Viscovitas adalah aspal murni yang mempunyai selisih waktu sekitar 11 menit. Setelah itu dilanjut untuk mengetahui ronga pada benda uji dengan alat Scanning Electron Microscope (SEM),pada kadar residu oli 1% hasil foto sampe terlihat rongga sebesar 752 um dengan skala 2mm dengan pembesaran x50 Kata kunci : Marshall Test, Reclaimed Aspahalt Pavement (RAP), Residu Oli, Warm Mix Asphalt, ,Marshall Immersion 30/24,Saybolt Viscosivitas Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Scanning Electron Microscope (SEM)