ANALISA OKSIDASI OLI (MINERAL BASE ISO VG 46) PADA SISTEM HIDROLIK AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR
Daftar Isi:
- Sistem pelumasan pada sistem hidrolik sangat banyak digunakan di dunia manufaktur, terutama pada industri baja. Minyak pelumas merupakan salah satu substansi pendukung operasional mesin yang sangat vital. Namun, pada kenyataannya banyak sistem hidrolik yang mengalami premature failure yang disebabkan karena kondisi pelumas yang tidak baik. Oleh karena itu perlu adanya studi mendasar mengenai pelumas pada sistem hidrolik sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pekerja di industri manufaktur akan pentingnya kondisi pelumas terhadap fungsi mesin. Penelitian ini akan membahas tentang pengaruh temperatur dan waktu penahanan pada oli hidrolik dengan dua faktor yaitu kombinasi perlakuan berupa: perlakuan I dan perlakuan II, perlakuan I terdiri atas variasi suhu yaitu 40°C, 60°, 80°C dan perlakuan II adalah variasi lamanya pemanasan yaitu 48 Jam, 96 jam, 144 jam, dan 288 jam. pengujian dilakukan dengan metode TAN menggunakan Automatic Potentiometric Tirator AT-510, dan viskositas menggunakan Constant Temperature Bath CT-500. Hasil pengujian menunjukan bahwa nilai TAN dan viskositas dipengaruhi oleh kenaikan temperatur dan waktu penahanan. Pengujian nilai TAN tertinggi berada pada temperatur 80°C dengan waktu penahanan 288 jam yaitu sebesar 2.6060 mgKOH/g dan nilai viskositas tertinggi sebesar 52.31 cSt. Hal ini disebabkan pada temperatur dan waktu penahanan tersebut terjadi oksidasi yang mengakibatkan putusnya rantai hidrokarbon dan membentuk senyawa-senyawa asam pada oli. Kata kunci: Pelumas, Pelumasan, Oli mineral, Hidrolik, Total Acid Number (TAN), Viskositas, Oksidasi, Temperatur dan waktu penahanan,