ANALISIS WORKABILITAS dan KEKUATAN CAMPURAN PERKERASAN KAKU DENGAN BAHAN ADDITIVES FLY ASH dan MASTER GLENIUM SKY 8108 - BASF
Daftar Isi:
- Perkerasan jalan yang digunakan pada saat sekarang ini terdiri atas tiga jenis, yaitu perkerasan lentur, perkerasan kaku, dan perkerasan komposit, pada penelitian ini diperuntukan perkerasan kaku.Beton merupakan campuran antara agregat, bahan pengikat dan air dengan takaran tertentu. Dengan munculnya berbagai macam beton yang berada dipasaran menunjukan bahwa perkembang ilmu teknologi dibidang konstruksi semakin maju. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui karakter beton dengan penambahan bahan pengganti sebagian semen dengan Fly Ash dan bahan tambah Master Glenium SKY 8108-BASF yang beragam. Agregat yang digunakan pada penelitian ini adalah agregat halus yang diambil dari galian tambang pasir Rumpin, Bogor. Sedangkan untuk agregat kasar (krikil) diambil dari penambangan batu Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Untuk semen Portland menggunakan produk dari Indocement Tiga Roda Tipe I. Untuk bahan tambahan berupa abu terbang (fly ash) didapat dari PT. FARIKA BETON dan zat aditif yang digunakan yaitu MASTER GLENIUM SKY 8108 BASF. Presentase pada pembuatan benda uji dengan menggunakan Fly Ash 3%, 5%, 7%. Kuat tekan pada umur 3, 7, 14 dan 28 hari.Pengujian benda uji menggunakan benda uji kubus 15x15x15 cm untuk kuat tekan dan 5x5x5cm untuk Los Angeles Test beton dan Aggregate Impact Value Test beton. Penggunaan zat aditif sebagai bahan tambahan beton sebanyak 0.5%, 1%, 1,5% setelah didapatkan penggunaan Fly Ash dengan kuat tekan tertinggi. Metode perhitungan yang digunakan adalah SNI 03-2834-1993. Untuk mencapai kuat tekan yang disyaratkan, campuran harus diproporsikan sedemikian rupa sehingga kuat tekan rata-rata dari hasil pengujian di lapangan lebih tinggi dari pada kuat tekan yang disyaratkan (f’c). Pengujian material menunjukan bahwa material layak untuk dijadikan bahan untuk penyusun beton. Penggunaan abu terbang (fly ash) berpengaruh terhadap nilai kuat tekan beton yang dimana pada penelitian ini semakin banyak persentase fly ash yang digunakan nilai kuat tekan semakin tinggi tetapi lebih rendah dari beton normal, sedangan aditif mempengaruhi kuat tekan beton cukup besar, pada penelitian ini semakin banyak penggunaan aditif maka nilai kuat tekan beton semakin tinggi dari beton normal. Penggunaan abu terbang (fly ash) tidak berpengaruh besar terhadap nilai slump, sedangkan aditif mempengaruhi nilai slump karena semakin banyak penggunaan aditif maka campuran beton semakin encer tetapi lebih cepat mengeras. Sedangkan pada nilai keausannya semakin banyak penggunaan Fly Ash maka nilai keausan semakin tinggi, tetapi berbanding terbalik dengan penambahan aditif. Pada pengujian Aggregate Impact Value test semakin banyak penggunaan Fly Ash maka nilai kuat terhadap tumbukan semakin rendah, tetapi berbanding terbalik dengan penambahan aditif. Sesuai SNI T14 - 2003 campuran beton mutu K-300 dengan sebagian bahan pengganti Fly Ash 7% dan bahan tambah additif 1,5% bahwa telah memenuhi standar. Kata Kunci: Perkerasan Kaku, Campuran Beton, Slump, Los Angles Test, Aggregate Impact Value Test, Kuat Tekan Beton.