ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE)DI PITA FREKUENSI 3500 MHZ DENGAN MODE TDD DAN FDD SEBAGAI FREKUENSI ALTERNATIF (STUDI KASUS PERENCANAAN JARINAGN WILAYAH BATAM)
Daftar Isi:
- Perkembangan telekomunikasi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. kemajuan dalam telekomunikasi ini seiring dengan peningkatan jumlah pengiriman data. Hal ini memicu munculnya era broadband yang dapat mengatasi masalah pengiriman data yang lebih besar dengan waktu yang lebih cepat. Teknologi LTE (Long Term Evolution) merupakan salah satu teknologi dari era broadband yang dapat menawarkan kecepatan akses data mencapai 100 Mbps atau sekitar 4 kali kecepatan teknologi HSPA+. Salah satu hal yang menjadi permasalahan dalam implementasi LTE di Indonesia adalah alokasi frekuensi. LTE memang memberikan beberapa alternatif alokasi frekuensi yang dapat digunakan seperti 700, 850, 900, 1800, 2100 dan 2600 MHz dan dengan lebar pita yang dapat disesuaikan yaitu 5, 10, 15 dan 20 MHz. Namun pada pita frekuensi tersebut telah dialokasikan untuk jaringan 2G dan 3G maka frekuensi 3500 MHz dapat diambil sebagai alternatif untuk penerapan LTE agar tidak mengganggu kualitas jaringan yang telah ada. Dalam perencanaan jaringan LTE dikenal mode FDD dan TDD sebagai akses komunikasi antara jaringan (eNB) ke penerima (UE). Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan di daerah pulau Batam yang mewakili karakteristik geografis yang beragam di Indonesia, kemudian melakukan pengukuran pada setiap mode dengan disesuaikan lebar bandwidth berdasarkan throughput melalui pengukuran uplink throughput dan downlink throughput kemudian parameter coverage melalui pengukuran SINR dan RSRP dan diperoleh melalui pengukuran dan analisa untuk penerapan frekuensi 3500 MHz dengan mode FDD sebagai frekuensi alternatif untuk perencanaan jaringan Long Term Evolution (LTE).