Daftar Isi:
  • PT. Pupuk Kujang dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan dalam pencapaian produksi pupuk NPK granular. Hal ini disebabkan oleh seringnya pabrik mengalami shutdown mesin. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa shutdown mesin terutama disebabkan oleh kebocoran atap pada saat musim hujan. Proyek peninggian dan penggantian atap pabrik NPK Granular-I merupakan upaya manajemen PT. Pupuk Kujang untuk menanggulangi kebocoran atap. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan rencana penjadwalan proyek tersebut yang pelaksanaannya dilaksanakan pada saat pabrik shutdown, sehingga diharapkan ada percepatan durasi proyek supaya produktivitas pabrik NPK Granular-I dapat dipertahankan. Penjadwalan proyek ini menggunakan metode CPM (Critical Path Method) untuk menentukan jalur kritis dan metode Crashing Project untuk percepatan proyek. Ada dua macam proses percepatan durasi proyek. Melalui proses penambahan tenaga kerja, didapatkan efisiensi waktu pelaksanaan proyek dan tidak ada penambahan biaya. Melalui proses penambahan waktu kerja (lembur) didapatkan efisiensi waktu yang sama tetapi ada penambahan biaya proyek. Dengan demikian metode percepatan melalui proses penambahan tenaga kerja merupakan cara terbaik, karena selain mendapatkan efisensi waktu juga tidak ada penambahan biaya proyek. Percepatan durasi proyek dapat mempertahankan produktivitas pabrik sehingga potensi produksi pupuk NPK granular meningkat atau potensi pendapatan juga meningkat.