ANDROGENIC HAIR PATTERN RECOGNITION FOR BIOMETRIC IDENTIFICATION
Daftar Isi:
- Untuk dapat melakukan identifikasi pelaku kriminal atau pedofil pada kasus kejahatan seksual anak-anak yang tertangkap kamera atau video digital menjadi tantangan yang sulit ketika wajah atau fitur unik dari kriminal tersebut tidak terlihat. Untuk dapat mengatasi kesulitan ini, telah dibangun sistem pengenalan berbasis pola rambut androgenik. Pola rambut androgenik menjadi ciri biometrik baru sejak tahun 2014. Terdapat 4 metode yang dibandingkan di dalam tesis ini, transformasi wavelet Haar, analisis komponen utama, skala ruang hierarki Gauss dan scale-invariant feature transform (SIFT). Untuk ketiga metode pertama, 400 gambar digital diuji untuk sistem pengenalan. Metode skala ruang Hierarki Gauss menghasilkan keakuratan presisi sistem terbaik yaitu 94,23 % menggunakan validasi silang 10-lipat dengan ekualisasi histogram. Metode ini mengalahkan transformasi wavelet Haar yang memberikan presisi 83,48 % dan analisis komponen utama yang menghasilkan 75,19 % presisi keakuratan. Desain sistem selanjutnya menggunakan versi basis data yang lebih kecil, 50 gambar digital dengan kondisi ekstrem hanya 2 variasi gambar yang diambil dari setiap responden. Untuk desain sistem terakhir ini, algoritma SIFT memberikan keakuratan presisi terbaik yaitu 38 % dan mengalahkan ketiga metode sebelumnya transformasi wavelet Haar, analisis komponen utama dan skala ruang Hierarki Gauss yang hanya menghasilkan sekitar 30-32% presisi keakuratan