Daftar Isi:
  • Tesis ini membahas kontruksi makna demokrasi dalam kebebasan beragama di Indonesia pada pemberitaan insiden di Tolikara dan Singkil pada harian Kompas dan Republika pada periode pemberitaan Juli 2015 dan Oktober 2015. Untuk mendapatkan analisis mendalam dan komprehensif mengenai hal tersebut digunakan paradigma kritis dengan pendekatan analisis wacana kritis Teun A. van Dijk terhadap pemberitaan harian Kompas dan Republika. Penelitian ini bertujuan menganalisis wacana teks pemberitaan insiden Tolikara dan Singkil menggunakan metoda analisis wacana kritis van Dijk melalui tahapan analisis teks, kognisi sosial, dan konteks terhadap sampel 19 artikel Harian Kompas dan Republika periode Juli 2015 dan Oktober 2015 yang memuat fakta media, politik, sosial, fakta hukum, dan tanggung-jawab serta peran Pemerintah, Negara dan Pemerintah Daerah terkait demokrasi di Indonesia pada insiden di Tolikara dan Singkil. Analisis wacana kritis Van Dijk terhadap teks berita yang terkait masalah demokrasi terhadap kebebasan beragama di Indonesia pada peristiwa di Tolikara dan Singkil pada harian Kompas dan Republika dapat disimpulkan bahwa Pertama, demokrasi yang semu di daerah-daerah di Indonesia, dengan terlihatnya kekuasaan di pegang kelompok mayoritas terhadap minoritas terutama dalam kebebasan beragama. Kedua demokrasi dalam kebebasan beragama di Indonesia adalah peluang yang di ciptakan oleh berita, media berupaya berada di posisi tengah tanpa memihak dan membantu perdamaian dengan pemberitaan yang positif serta mendorong pemerintah untuk lebih tegas dan peka terhadap konflik yang berbau SARA. Ketiga , demokrasi yang belum terimplementasikan dengan baik karena masih rapuhnya pelaksanaan peraturan serta hukum di daerah-daerah di Indonesia karena peran negara belum sepenuhnya hadir dalam penyelesaian kebebasan beragama.