Daftar Isi:
  • Fenomena yang diangkat sebagai obyek penelitian adalah kontestasi identitas perempuan bercadar pada komunitas salafiyah di Ranah Publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi yang terjadi dalam komunitas salafiyah dalam mereproduksi dan mengkonstruksi habitus, serta mampu membuat pengguna cadar berkontestasi di ranah publik menonjolkan identitasnya untuk mendapatkan pemaknaan yang baik bagi diri dan kelompoknya. Peran Konsep Habitus dan Arena Pierre Bourdieu dalam penelitian ini yaitu sebagai teknik analisis. Sebab konsep ini membahas mengenai bagaimana produksi budaya dalam dunia sosial. Habitus adalah aturan dan nilai – nilai yang melekat pada diri seseorang dan kecenderungan terstruktur untuk berpikir, merasa dan bertindak dengan cara tertentu, yang kemudian mendorong individu untuk berprilaku bersikap dan bertindak di arena sosialnya. Sedangkan arena adalah ranah terstruktur tempat individu berprilaku yang dikuasai. Paradigma konstruktivis – strukturalis sangat relevan digunakan dalam penelitian ini karena memberikan sudut pandang dan batasan – batasan gamblang dalam penelitian untuk menggali fenomena perempuan bercadar di Ranah Publik . Fokus penelitian pada sebagian kecil dari komunitas salafiyah yakni kelompok muslimah salafiyah. Unit analisa terdiri dari 5 orang perempuan bercadar pada kajian rutin komunitas salafiyah dan 5 orang anggota komunitas yang dianggap memiliki kedalaman ilmu yang dalam komunitas salafiyah. Perolehan data dan informasi menggunakan metode studi kasus dengan teknik observasi, wawancara mendalam dengan pertanyaan terbuka, dan pengolahan dokumentasi.. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi kelompok yang terjadi dalam komunitas salafiyah memanglah memiliki peran sangat penting dalam mendorong kontestasi identitas perempuan bercadar di Ranah Publik. Mereproduksi habitus berdasarkan sistem yang dikonstruksi oleh individu – individu komunitas sebelumnya dan diwariskan oleh agen penyalur pesan terdahulu kepada anggota komunitas salafiyah kini dan akan berlanjut pada anggota komunitas salafiyah selanjutnya. Penelitian ini juga membuktikan bahwa habitus perempuan bercadar yang dikonstruksi dan direprodukasi dalam kelompok komunitas salafiyah memiliki andil besar dalam mendorong kontestasi Identitas perempuan bercadar di Ranah Publik. Tesis ini tidak dimaksudkan untuk mengkritik salah satu pihak. Diharapkan hasil penelitian ini memberi sumbangan pemikiran dan pengembangan bagi komunikasi kelompok yang berkaitan dengan konsep Habitus dan Arena.