Daftar Isi:
  • Salah satu penyebab gangguan perjalanan kereta api listrik (KRL) ialah terjadinya gangguan pada sistem listrik aliran atas (LAA). Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui kualitas pemeliharaan LAA saat ini dan metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pemeliharaan LAA. Berdasarkan hal itu, Penelitian ini bertujuan menganalisa tingkat kualitas pemeliharaan LAA dengan menggunakan parameter-parameter Total Productive Maintenance (TPM), Mengidentifikasi atribut-atribut pemeliharaan yang sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan kualitas pemeliharaan LAA dan Menyusun usulan teknis pemeliharaan peralatan LAA menggunakan model Maintenance Quality Function Deployment (MQFD). Penelitian ini dilakukan di wilayah resor 1.6 pasar minggu. Penelitian ini menggunakan model MQFD yang merupakan sebuah model pengembangan strategi pemeliharaan berdasarkan analisa parameter-parameter TPM untuk mengukur tingkat kualitas pemeliharaan dan perancangan House Of Quality (HOQ) untuk memperbaiki kualitas pemeliharaan. Berikut ini hasil penelitian analisa parameter-parameter TPM: Hasil Mean Down Time (MDT) menunjukkan rata-rata down time 0,6 jam, nilai Mean Time Between Failure (MTBF) rata-rata 15 jam, dan nilai rata-rata Mean Time Total Repair (MTTR) 7 jam. Nilai OEE menunjukkan hasil rendah dengan nilai rata-rata 81%. Untuk hasil HOQ diketahui terdapat 40 atribut peralatan LAA, 13 atribut utama dan 8 bahasa teknis. Usulan teknis dari hasil MQFD sebanyak 13 usulan untuk memperbaiki kualitas pemeliharaan peralatan LAA