Seroprevalensi Virus Avian Influenza H9N2 pada Ayam Kampung (Gallus domesticus) di Pasar Beringkit, Kabupaten Badung, Bali

Main Authors: Adu, Brigita Galilea, Sembiring, Messy Saputri Boru, Sibarani, Oktryna Hodesi, Mahardika, I Gusti Ngurah Kade, Suardana, Ida Bagus Kade, Suartini, I Gusti Ayu Agung, Nindhia, Tjokorda Sari
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association , 2020
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/51159
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/51159/36409
Daftar Isi:
  • Virus Avian Influenza (Avian Influenza Virus/AIV) subtipe H9N2 (AIV-H9N2) telah menjadi perhatian bagi kesehatan unggas. Virus ini telah dilaporkan di beberapa provinsi di Indonesia. Pasar Beringkit merupakan pasar unggas yang menerima suplai unggas dari berbagai daerah di Bali. Pasar ini menjual berbagai jenis unggas seperti: ayam, itik dan ayam kampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seroprevalensi virus Avian Influenza subtipe H9N2 pada unggas domestik di pasar Beringkit, Kabupaten Badung, Bali. Sebanyak 187 sampel darah dikumpulkan dari tiga kali pengambilan yang berbeda. Serum diambil dari ayam broiler, ayam kampung dan itik yang belum divaksin dan diuji menggunakan Hambatan Hemaglutinasi (Haemagglutination Inhibition/HI). Serum diencerkan lima kali dengan NaCl dan dipanaskan 55oC selama 30 menit sebelum dilakukan pengujian. Hasil pemeriksaan uji HI dianalisis dengan uji statistik Non-parametrik Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 187 sampel serum,43 sampel positif mengandung antibodi AIV-H9N2. Seroprevalensi AIV-H9N2 pada ayam broiler sebesar 15,9% (dari total 63), ayam kampung 35,5% (dari total 62) dan itik sebesar 17,7% (dari total 62). Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa sampel yang diambil dari antar spesies dengan tiga kali pengambilan berbeda menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Penelitian ini menunjukkan bahwa unggas domestik di Bali telah terinfeksi AIV-H9N2. Biosekuriti, pengawasan pasar dan vaksinasi efektif dalam mencegah infeksi perlu ditingkatkan. Dampak ekonomi yang disebabkan AIV-H9N2 pada unggas domestik perlu dikaji lebih lanjut.