PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERDAMPAK COVID-19 MELALUI USAHA BUDIDAYA LELE PADA LAHAN PERKEBUNAN DI DESA GALUNGAN,BULELENG
Main Authors: | Pebriani, D.A.A., Negara, I.K.W., Wijayanti, N.P.P., Suryaningtyas, E.W., Pratiwi, M.A. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
, 2022
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/80372 https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/80372/44497 |
Daftar Isi:
- The existence of COVID-19 has had a very large impact on economic conditions throughout the world, one of the business fields that has been greatly affected by this pandemic is the business sector of tourism activities. Until now, people in the Province of Bali have relied heavily on businesses in the tourism sector, which directly experienced a tremendous impact due to economic shocks, so that this condition resulted in several people who depended on tourism for their livelihoods choosing to return to their home villages due to layoffs or losses due to business. which is not profitable. Buleleng Regency has an area of ??1,365.88 km2 or 24.25% of the island of Bali, so it has the largest land and water area in the Province of Bali. There are many activities that can be used as a source of livelihood during this pandemic, one of which is fish farming. Catfish farming is one of the activities of choice in the midst of this pandemic because it is practical and productive. Practical because it is easy to apply and can even use plantation land as a location for cultivation and produce because the harvest can not only be consumed by cultivators but can also be sold which of course provides economic value. The purpose of this service activity is to provide solutions to problems of economic opportunity for communities affected by COVID-19 and the use of plantation land for catfish cultivation with the application of round tarpaulin ponds, so as not to interfere with the main commodities of the plantation land. Tarpaulin ponds are one solution for the development of catfish cultivation on plantation land so that the land, in addition to getting production from its main commodity, also gets additional results from catfish production. The service activity took place on August 21, 2021 in Galungan Village by involving the community starting from the preparation, implementation, and evaluation stages. The community was very enthusiastic about following the presentation from Mr. Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si., M.Si and Mr. Nyoman Agus Sudarta, S.Pi, judging by the feedback given by the community in the form of questions related to catfish farming using tarpaulin ponds. Keywords: aquaculture method, catfish (Clarias sp.), community empowerment, Galungan Village.
- Adanya COVID-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap kondisi perekonomian di seluruh dunia, salah satu bidang usaha yang sangat besar terkena dampak pandemi ini adalah bidang usaha kegiatan pariwisata. Masyarakat di Provinsi Bali hingga saat ini sangat mengandalkan usaha pada bidang pariwisata yang secara langsung mengalami dampak yang sangat luar biasa terjadi goncangan ekonomi, sehingga kondisi tersebut mengkibatkan beberapa masyarakat yang menggantungkan hidup dari pariwiasata memilih untuk kembali ke desa asal akibat di PHK atau kerugian akibat usaha yang tidak menguntungkan. Kabupaten Buleleng memiliki luas daerah 1.365,88 km2 atau 24,25% dari Luas Pulau Bali, sehingga memiliki wilayah daratan dan perairan terluas di Provinsi Bali. Banyak kegiatan yang dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian di masa pandemi ini, salah satunya kegiatan budidaya ikan. Budidaya ikan lele menjadi salah satu pilihan kegiatan di tengah masa pandemi ini karena praktis dan menghasilkan. Praktis karena mudah diaplikasikan bahkan dapat menggunakan lahan perkebunan sebagai lokasi budidaya dan menghasilkan karena hasil panennya selain dapat dikonsumsi bagi pelaku budidaya juga dapat dijual yang tentunya memberikan nilai ekonomi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan solusi permasalahan peluang ekonomi kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 dan pemanfaatan lahan perkebunan untuk budidaya lele dengan aplikasi kolam terpal bulat, sehingga tidak mengganggu komoditas utama dari lahan perkebunan tersebut. Kolam terpal merupakan salah satu solusi untuk pengembangan budidaya lele pada lahan perkebunan agar lahan tersebut selain mendapatkan produksi dari komoditas utamanya juga mendapatkan hasil tambahan dari produksi lele. Kegiatan pengabdian berlangsung pada tanggal 21 Agustus 2021 di Desa Galungan dengan melibatkan masyarakat mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Masyarakat sangat antusias mengikuti pemaparan dari Bapak Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si.,M.Si dan Bapak Nyoman Agus Sudarta, S.Pi dilihat dari feedback yang diberikan masyarakat berupa pertanyaan terkait dengan budidaya ikan lele dengan menggunakan kolam terpal. Kata kunci : metode Budidaya, lele (Clarias sp.), pemberdayaan masyarakat, Desa Galungan