SISTEM AIR BERSIH DI DESA BELOK SIDAN MENERAPKAN METODE POMPA AIR DENGAN PENGGERAK KINCIR AIR
| Main Authors: | Tenaya, I.G.N.P., Sukadana, I.G.K., Mataram, K. |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf eJournal |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
, 2018
|
| Online Access: |
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/36783 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/36783/22277 |
Daftar Isi:
- Dusun Jempanang terletak di Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Jumlah penduduk Dusun Jempanang adalah 150 KK (750 jiwa), 95 % penduduknya bekerja sebagai petani dan peternak. Untuk memenuhi kebutuhan akan air penduduk Dusun Jempanang saat ini mengambil dari sumber air Pucak Kangin yang memiliki debit 10 liter per detik yang baru dimanfaatkan 10 persennya. Dan posisi sumber air Pucak Kangin dengan dusun Jempanang sekitar 1500 m. Jadi air yang sampai di dusun Jempanang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Jempanang. Masyarakat yang berada di kawasan pemukiman lebih tinggi belum tersentuh oleh air bersih. Di dusun Jempanang juga terdapat sumber air Puseh Kangin yang cukup besar, tetapi karena posisi sangat jauh di bawah dari posisi penduduk, maka sumber air ini sampai saat ini belum di manfaatkan. Oleh karena itu masyarakat mempunyai ide untuk memanfaatkan sumber air Puseh Kangin, tetapi kendala dalam penerapan teknologi yang sesuai. Dari survei awal dan pemetaan situasi diputuskan untuk menerapkan teknologi pompa torak yang digerakan oleh sebuah kincir air. Dari pengujian/evaluasi dilaksanakan pada ketinggian pemompaan 120 m dari pompa didapat debit pemompaan sebesar 0.014 liter/detik. Bila pompa bekerja 24 jam, maka volume air yang dipompa sehari sebanyak 1200 liter. Kebutuhan air penduduk pedesaan rata-rata 60 liter/orang/hari, jadi baru cukup untuk 20 orang (5 KK). Tetapi kalau hanya dipergunakan untuk keperluan konsumsi minum dan memasak maka cukup untuk 120 orang (25 KK). Jadi dapat mengatasi masalah air minum 20 KK yang bertempat tinggal di daerah Puncak.
- Jempanang hamlet located in the district of Badung regency evening. The population of the hamlet Jempanang are 150 families (750 people), 95% of the population work as farmers and ranchers. To meet the demand for water Jempanang Hamlet residents currently take away from the water source Pucak Kangin who has a discharge of 10 liters per second, which is only used 10 percent. And the position of water sources Pucak Kangin with Jempanang hamlet of about 1500 m. So the water that reached the hamlet Jempanang not sufficient to meet the needs of the whole community Jempanang. People who are in the higher residential areas untouched by water. In the village there is also a water source Jempanang Puseh Kangin were big enough, but because the position is very far down from the position of the population, these water sources until now have not in use. Therefore, people had the idea to utilize water resources Puseh Kangin, but obstacles in the application of appropriate technology. From the initial survey and mapping of the situation it was decided to apply the technology of piston pumps are driven by a waterwheel. From the testing / evaluation is carried out at an altitude of 120 m from the pumping station pumping discharge obtained for 0.014 liters / sec. If the pump runs 24 hours, the volume of water pumped as much as 1200 liters a day. The water needs of the rural population an average of 60 liters / person / day, so new enough for 20 people (5 families). But if it is only used for consumption purposes drinking and cooking then enough for 120 people (25 families). So it can solve the problem of drinking water 20 families residing in the Puncak area.