PENGEMBANGAN BURUNG HANTU (TYTO ALBA) SEBAGAI PENGENDALI HAMA TIKUS DI DESA BABAHAN DAN SENGANAN, PENEBEL, TABANAN, BALI

Main Authors: Sukmawati, N. M. S., Siti, N.W., Candraasih K, N.N.
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat , 2018
Online Access: http://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/36739
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/36739/22246
Daftar Isi:
  • Kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas Tyto alba dalam mengendalikan hama tikus di Desa Babahan dan Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan telah dilaksanakan selama 5 bulan (Mei-Oktober 2016). Metode yang diterapkan dalam pengembangan Tyto alba pada kegiatan ini adalah seperti berikut : 1) Kordinasi dan komunikasi secara partisipasif dengan kelompok tani (subak) pengelola pertanian organik dan tim umawali, 2) melaksanakan studi banding ke Demak, 3) konservasi, 4) pemasangan rubuha (rumah burung hantu) di areal persawahan dan 5) pendampingan yaitu pertemuan secara berkala sehingga program bisa dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat. Dari program ini telah berhasil dikembangkan 22 ekor Tyto alba yang berasal dari 12 ekor anakan dengan 17 unit rubuha. Beberapa rubuha juga ada yang dihuni oleh Tyto alba dari luar penangkaran. Berdasarkan laporan dari tim Umawali, dinyatakan bahwa penggunaan Tito Alba dapat menurunkan populasi tikus sampai 70%. Seekor burung hantu Tyto alba mampu memakan 3-5 ekor tikus per malam dengan radius terbang sampai 12 km. Berdasarkan hasil yang dicapai dapat disimpulkan bahwa tyto alba sangat efektif digunakan sebagai pengendali hama tikus.
  • Society service to purpose the effectivity of Tyto alba on rats pest control in Babahan and Senganan village, Penebel, Tabanan has conducted for 5 months. The methods used were : 1) participatory coordination and communication with the member of subak and Umawali group, 2) training in Demak, 3) conservation and 4) put artificial nest (rubuha) in rice field area. From this activity, there are 12 heads of Tyto alba have been conservated. In 2016, the population increased to be 22 heads with 17 units of artificial nest (rubuha). Some of rubuha have been reside by wild tyto alba. The Umawali reported that Tyto alba could reduced pest rats about 70%. The barn owls Tyto alba can consume 3-5 heads of rat per night and can fly in 12 km of circle. Based on the result of this activity, it concluded that Tyto alba is very effective as a control of rats pest.