PENGEMBANGAN BATIK TULIS MOTIF JEPUN BALI DALAM SKALA HOME INDUSTRY DI DESA GETASAN
Main Authors: | Suardana, I W., Sudisma, I G.N., Suarsana, I N. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
, 2016
|
Online Access: |
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/35976 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/view/35976/21751 |
Daftar Isi:
- Perkembangan seni kerajinan batik masih kalah saing jika dibandingkan dengan seni kerajianan lainnyaseperti seni patung ataupun seni kerajinan kain “endek”, padahal batik apabila digarap secara profesionaldengan ketrampilan yang tepat, terukur, sesuai dengan selera dan permintaan pasar, niscaya akan menjadisalah satu “soko guru” baru perekonomian masyarakat. Desa Getasan sebagai salah satu wilayah diKabupaten Badung memulai melakukan terobosan dengan dikembangkannya seni kerajinan batik denganmotif khusus “Jepun Bali”sebagai trand mark Kabupaten Badung. Di dalam perjalanannya, seni kerajinanbatik di Desa Getasan mengalami pasang surut terutama sekali terhadap masalah kurangnya tenaga kerjapembatik yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar, masih minimnya pengetahuan tentang teknikbatik yang baik dan benar termasuk didalamnya adalah teknik pewarnaan, serta belum tersosialisainya senikerajinan batik diluar kelompok. Didasarkan atas pertimbangan tersebut, maka upaya strategis melaluikegiatan KKN-PPM dapat dijadikan sebagai solusi pemecahannya. Kegiatan diawali dengan tahapankoordinasi program kepada kelompok sasaran sekaligus juga dilakukan sosialisasi di luar Desa Getasanmelalui pembentukan kelompok baru. Dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan yang dituntun oleh instrukturberpengalaman dan diakhiri dengan tahapan sosialisasi seni membatik pada anak usia dini (anak SD) baik diDesa Getasan maupun diluar Desa Getasan. Hasil Kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan batik tulis di DesaGetasan telah berhasil meningkatkan pemahaman dan manfaat mengenai teknik membatik dan mewarnaiyang lebih berkualitas sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas batik Jepun Baliyang sudah diproduksi. Kegiatan pelatihan juga berhasil mengembangkan kelompok seni kerajinan batikyang baru yaitu kelompok batik “Sekar Jepun” yang ada di Desa Samuan Carangsari serta telah berhasilmenanamkan seni membatik sebagai warisan budaya Nasional pada anak-anak usia dini di Desa Getasan dansekitarnya.