Studi Pengambilan Keputusan akan Metode Perkuatan Timbunan Badan Jalan di atas Deposit Tanah Lunak dengan Menggunakan Pemodelan Elemen Hingga dan Assessmen Kegagalan Berbasis Teori Peluang
Main Authors: | Arsyad, Ardy, Samang, Lawalenna, yusmin, Andi, Hamid, Wahniar, Ibrahim, Fadly |
---|---|
Format: | Article |
Terbitan: |
Puslitbang Jalan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/9813 |
Daftar Isi:
- Studi ini bertujuan untuk mengembangkan proses pengambilan keputusan yang lebih efektif dan handal dalam memilih alternatif metode perkuatan badan jalan di atas depo sisi tanah lunak. Proses ini dimulai dari identifikasi lokasi, karakterisasi geomekanik, pemodelan dan simulasi berbasis metode elemen hingga, dan pemilihan alternatif metode perkuatan dengan pendekatan teori peluang kegagalan dalam bentuk decision tree . Proses ini mempertimbangkan probabilitas keberhasilan dan kegagalan alternatif metode yang akan dipilih beserta konsekuensi biayanya . Alternatif metode dengan ekspektasi biaya yang terkecil pada semua peluang keberhasilan dan peluang kegagalan menjadi pilih an yang sangat logis. Untuk menunjukkan efektifas proses pemilihan ini, maka studi kasus dilakukan pada kasus jalan bergelombang Tikke -Baras pada poros jalan nasional Makassar ??? Palu via Mamuju Utara di Sulawesi Barat. Data stratigrafi lokasi jalan menunjukkan bahwa formasi tanah alluvial dimana lapisan atas berupa clayey sand setebal 9 m di atas lapisan peat setebal satu meter , di bawahnya terdapat 12 m tebal loose sand. Pemodelan tanah dengan menggunakan PLAXIS dengan empat alternatif metode perkuatan yaitu penimbunan biasa dengan drainase,penimbunan dengan perkuatan cerucuk dan geogrid, penimbunan dengan perkuatan mikropile dan geogrid, dan pile slab. Keempat skenario tersebut dievaluasi dalam hal potensi penurunan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang dianalisa sebagaibeban dinamis dalam pemodelan ini, serta ekspektasi biaya dari masing - masing alternatif dengan mempertimbangkan peluang kegagalan akibat faktor alam . Didapatkan hasil bahwa dari ke - 4 alternatif perkuatan tanah, alternatif penimbunan biasamemiliki ekspektasi biaya terendah sementara alternatif pile slab memiliki biaya tertinggi. Namun, alternatif penimbunan biasa berpeluang besar untuk meminta biaya tambahan perataan dan overlay karena potensi settlementnya cukup besar pada kondisi alam bercurah hujan sangat tinggi. Studi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menghasilkan proses pengambilan keputusan yang lebih logis, efisien dan efektif dalam memilih skenario teknologi penanganan jalan di atas tanah lunak yang deposisin ya banyak tersebar di Indonesia.