INTEGRASI KAKAO ??? SAPI DALAM PENGELOLAAN KEBUN BERKELANJUTAN SISTEM ZERO-WASTE

Main Authors: Sikstus Gusli, Daniel-Useng, Hikmah Ali, Darmawan
Format: Article
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/7382
Daftar Isi:
  • Kakao (Theobroma cacao) dan sapi bali (Bos sondaicus) merupakan dua komoditas strategis nasional. Kebanyakan masyarakat mengusahakan komoditas ini secara monokultur, padahal keduanya bisa diintegrasikan untuk memberikan nilai tambah dan profitabilitas yang tinggi serta berkelanjutan. Kami meneliti kesetimbangan dinamis biomasa dan besarnya limbah pakan dalam kebun kakao yang diintegrasikan dengan sapi dengan sistem ???zero waste???. Penelitian dilaksanakan di kebun kakao masyarakat di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, masing-masing seluas 0,5 ha. Tiga ekor sapi dikandangkan di dalam kebun, dikelola secara terintegrasi dengan seluruh isi kebun. Kami mengukur laju produksi biomasa yang bisa dihasilkan dalam kebun ini selama setahun, lalu dikonversi ke daya dukung satuan ternak sapi. Kebun kakao yang diintegrasikan dengan sapi sistem zero waste memiliki kesetimbangan yang dinamis dengan pola unik. Kami menemukan, ada lima sumber pakan pokok, yaitu rumput raja, kulit buah kakao, rumput alam, daun pelindung dan daun kakao, dengan komposisi berturut-turut 40, 25, 16, 10 dan 9 %. Keberadaan rumput dalam kebun dan produktivitas kakao yang tinggi untuk menghasilkan kulit buah dan daun yang cukup, merupakan faktor penunjang penting. Keberadaan sapi menunjang produktivitas kakao yang tinggi. Musim hujan (Desember hingga Juni) merupakan periode surplus pakan, sedangkan musim kemarau, khususnya Agustus hingga Oktober merupakan periode defisit. Pada musim hujan, biomasa yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan pakan untuk penggemukan 12 ekor sapi berbobot setara 350 kg dalam dua batch (masing-masing 6 ekor), tetapi pada musim kemarau hanya bisa diusahakan dua ekor, atau tiga ekor bila ada tambahan pakan dari luar kebun. Integrasi kakao ??? sapi dinilai prospektif untuk dikembangluaskan