KENYAMANAN TERMAL GEDUNG KULIAH BERSAMA KAMPUS BARU FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Main Authors: Baharuddin1, Muhammad Taufik Ishak1, Syarif Beddu1, M. Yahya1
Format: Article
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/6414
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kenyamanan termal Gedung Kuliah Bersama Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang berlokasi di Kampus Unhas Gowa. Gedung Kuliah Bersama ini merupakan salah satu bagian dari pembangunan kampus baru Fakultas Teknik yang memuat 81 ruang kuliah dan tiga ruang laboratorium dasar, serta ruang-ruang penunjang, seperti ruang dosen dan asisten, lobby, musallah, dan toilet. Dari 81 ruang kelas yang ada, hanya empat ruang dilengkapi dengan pengkondisian udara buatan (AC). Pada tahap penelitian awal ini, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran beberapa variabel kenyamanan termal yang meliputi: temperatur, kelembaban udara dan angin. Terpilih dua ruangan yang dijadikan sampel untuk pengukuran yaitu ruang kelas yang berada di lantai 1/F dan lobby di lantai G/F. Selain itu dipilih juga dua ruang kelas untuk survei respon pengguna terhadap kenyamanan termal ruangan. Hasil pengukuran di dua titik di daerah lobby menunjukkan bahwa rata-rata temperatur berada di atas zona nyaman. Hasil yang sama juga diperoleh pada pengukuran yang dilakukan di bagian tengah ruang kelas. Temperatur tertinggi terjadi pada jam 15.00-15.30. Setelah jam 15.30, temperatur turun, namun tetap berada di atas zona nyaman. Hasil pengukuran kelembaban relatif menunjukkan rata-rata sekitar 50%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara agak kering, yang disebabkan oleh tingginya temperatur luar yang mencapai 34oC. Pada saat pengukuran arah angin didominasi oleh angin barat dengan kecepatan yang tiba di bagian selatan bangunan adalah sekitar 2 m/detik. Namun angin ini tidak menyebabkan terjadinya aliran udara dalam ruangan. Hasil survei tentang pendapat pengguna terhadap kualitas kenyamanan termal di dua ruang kelas pada umumnya pengguna (mahasiswa dan dosen) merasakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh tingginya temperatur udara dan tidak adanya aliran udara dalam ruangan. Hal ini terutama dirasakan pada waktu siang, setelah jam 12 siang.