ANALISIS KEMAMPUAN, KEMAUAN DAN KETERPAKSAAN MEMBAYAR PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2008
Main Authors: | Palutturi, Sukri, Nurhayani |
---|---|
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/3407 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK KESEHATAN 2008
- Dalam penyesuaian pola tarif harus diingat Ability to pay (kemampuan untuk membayar) dan willingness to pay (kemauan untuk membayar) dari masyarakat. Jika dua hal ini sudah tidak menjadi masalah kemungkinan dapat diterapkan pusat-pusat pelayanan kesehatan diberikan otonomi yang lebih luas dari konsep unit swadana atau PNBP atau perjan. Yaitu dengan konsep ???public enterprices???. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui berapa besar tingkat kemampuan, kemauan dan keterpaksaaan membayar (Ability, Willingness and Forced To Pay) rata-rata pasien di unit rawat inap Rumah Sakit Umum daerah Kabupaten Mamuju. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan ada dua yaitu data sekunder dan data primer. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, artinya semua pasien yang menempati rawat inap pada waktu penelitian berlangsung pada tanggal April-Mei 2008 sebanyak 52 orang. Hasil penelitian menunjukkan Besarnya kemampuan membayar (Ability To Pay) pasien rawat inap memiliki nilai yang berbeda yaitu : Berdasarkan ATP 1 : pendapatan ??? pengeluaran / jumlah tanggungan, ATP terbesar yaitu Rp. 10.000 ??? 100.000 sebanyak 41 responden (78,84% kum), sedangkan yang terkecil adalah > Rp. 350.000 sebanyak 2 responden (3,85% kum). ATP 2 yakni 5 % dari pengeluaran non bahan makanan, ATP terbesar pasien rawat inap sebanyak 36 responden (69,23% kum) yakni Rp. 5.000 ???15.000, sedangkan yang terkecil adalah > Rp. 35.000 sebanyak 1 responden (1,92% kum). ATP 3 yakni pengeluaran non esensial yang tebesar adalah sebanyak 28 responden (53,85% kum) yakni Rp.50.000 ??? 150.000 sedangkan yang tekecil adalah > Rp. 350.000 sebanyak 2 responden (3,84% kum). Sedangkan Besarnya kemauan membayar aktual (Willingness To Pay Actual), besarnya kemauan membayar normatif (Willingness To Pay Normative) pasien rawat inap terhadap tarif yang berlaku : Dimana WTP aktual pasien yang terbesar adalah Rp. 50.000 ??? 100.000 atau sebanyak 18 responden (34,62% kum) dan yang terkecil adalah > Rp. 250.000 yakni sebanyak 6 responden (11,54% kum),WTP normatif menunjukkan untuk kelas I sebesar Rp. 30.000-50.000 dengan rata-rata hari rawat 4 hari, kelas II sebesar Rp. 30.000-50.000 dengan ata-rata hari rawat 4 hari dan kelas III sebesar Rp. 10.000-50.000 dengan rata-rata hari rawat 5 hari, besarnya pasien yang berada pada posisi FTP dengan indikator tanggungan biaya perawatan (asal biaya perawatan) kelas I sebesar 13,6%, elas II sebesar 19,23 % dan kelas III sebesar 28,85%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar dalam menetapkan peraturan Daerah (Perda) tentang tarif harus memperhitungkan besarnya biaya satuan dan ATP,WTP dan FTP masyarakat,dan besarnya subsidi yang diberikan dengan mempertimbangkan faktor utama yakni biaya satuan,sehingga diperlukan penelitian lanjutan tentang penerapan tarif rasional berdasarkan ATP,WTP dan FTP dengan mempertimbangkan biaya satuan (unit cost).