ZOONOTIK BAKTERI PATOGEN ESCHERICHIA COLI O157:H7 PENYEBAB FOOD BORNE DISEASE
Main Author: | Lucia Ratna Winata Muslimin |
---|---|
Format: | Article |
Terbitan: |
seminar nasional ke 4, FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/24906 |
Daftar Isi:
- Zoonosis sebagai penyakit infeksi yang dapat ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia, Salah satu agen penyebab zoonosis dan patogen adalah Escherichia coli O 157H7 juga merupakan emerging zoonosis yang pada akhir tahun 2013 diisolasi agen penyakit dari anak-anak yang terserang ternyata agen penyakitnya sama dengan yang diisolasi dari hewan. Infeksi E.coli O157:H7 patogen pada manusia yaitu yang menyebabkan enterohemoraghic yang telah menyebabkan 16.000 kasus penyakit melalui makanan (Food Borne Diseases). Tujuan penelitian ini ,mendukung percepatan pengendalian zoonosis melalui, langkah-langkah komprehensif dari semua pemangku kepentingan dan peran aktif masyarakat. Peningkatan keamanan pangan terhadap makanan asal hewan yang akan dikonsumsi manusia dan penanganan kualitas lingkungan , perlu ditegakkan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi food borne pathogens. Pada tahun 2012 peneliti telah melaksanakan uji pada sampel sayur segar yang ada diMakassar dan didapatkan hasil positif cemaran Escherichia coli (Muslimin 2012) Metode: sampel daging, swab dan air diambil dari 5 kabupaten di Sulawesi Selatan : Makassar, Palopo, Maros, Sinjai dan Bone. Sampel dimasukkan dalam media penumbuh dengan ice box dan dibawa ke laboratorium untuk diinokulasi pada Nutrient Agar, Eosin Methylen Blue Agar dan Sorbitol Mac Conkey Agar (SMAC) , Uji IMVIC, uji biokimia, dan uji patogenitas dengan blood agar, dari hasil yang diduga Escherichia coli O157H7 dilanjutkan dengan uji PCR (dengan kontrol positif E.coli ATCC 35150.) untuk mengetahui genotype bakteri tersebut , kemudian dilakukan Uji sensitifitas dengan antibiotik: Imipenem, Tetracycline,Erytromycin, Levofloxacine,Amoxycilin, Chloramphinicol dan Ciprofloxacine. Hasil penelitian 117 sampel dan yang positif PCR E.coli O157H7 terdapat 12 sampel positif (sekitar 9.75 %) dan uji patogenitas dengan blood agar memperlihatkan Y hemolisis. Uji sensitifitas terhadap antibiotik, yang paling sensitif terhadap E.coli O157H7 berturutturut (mm): Immipenem 40.8 (S), Cyprofloxacine 39.9 (S), Levofloxacine 37.8 (S) , Choramphinocol 27,2 (S). Tertacycline 25.2 (I), Amoxycillin20.8 (I) . Amphycillin 18.8 (I) dan Erytromicine 16 (I) Kesimpulan, Bakteri E.coli O157:H7 yang bersifat pathogen masih banyak terdapat dalam produk hasil ternak daging dan lingkungan. (9.75%) dan antibiotik imipenem yang paling sensitif dengan mekanisme daya kerja menghambat sintesa dinding sel, sedangkan Cyproflofoxacine dan levofloxagine bekerja dengan menghambat sintesa asam nukleat bakteria