OLISTOSTROME DAN BATU MULIA KOMPLEKS TEKTONIK BANTIMALA KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Main Authors: | MS, Kaharuddin, Jaya, Asri, Sirajuddin, Haerany |
---|---|
Format: | BookSection |
Terbitan: |
Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI)
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/16804 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan tipe olistostrome, dan kaitannya dengan pembentukan berbagai macam batu mulia di daerah Kompleks Tektonik Bantimala. Kelompok batuan Kompleks Tektonik Bantimala, tersusun oleh batuan metamorf berupa sekis glaukofan, sekis mika hornblende, eklogit, granulit, filit dan metakuarsit berumur Trias, olistostrome tersusun oleh komponen sekis, kuarsit, metachert, jadeit, metaperidotit berumur Jura-Kapur dan batuan sedimen flysch yang meliputi perselingan serpih kersikan, batupasir, batulempung, dan rijang radiolaria berumur Kapur. Di atas batuan Kompleks Tektonik Bantimala ini berkembang batuan Tersier yaitu batupasir Mallawa, batuan gunungapi Paleosen, batugamping Tonasa dan batuan gunungapi Camba, yang diterobos oleh intrusi diorit dan sienit. Kemudian terjadi pensesaran sungkup Pangkajene menyebabkan tersingkapnya batuan alas di daerah ini yang mengandung batu mulia. Aktivitas tektonik dimasa Mesozoikum berupa subduksi lempeng Pasifik ke dalam lempeng Asia (Kalimantan Timur) diinterpretasikan berhubungan dengan pembentukan olistostrome yang merupakan lapisan terbawah dari pada rijang radiolaria yang didalamnya terkandung fragmen-fragmen batu mulia seperti berbagai macam batu akik, giok, badar, pirus dan batu mulia lainnya.