Pendekatan Semikualitatif Pada Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Kakao Untuk Pengembangan Produksi Kakao Di Propinsi Sulawesi Selatan

Main Authors: Rasyid, Burhanuddin, Jais, Hasriady
Format: Article
Terbitan: KONGRES DAN SEMINAR NASIONAL XI HIMPUNAN ILMU TANAH INDONESIA 2015, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/16062
Daftar Isi:
  • Pengembangan produksi kakao masih menjadi tantangan tersendiri karena keterbatasan kondisi biofisik sumberdaya lahan. Penelitian ini bertujuan menentukan kesesuaian lahan dan faktor pembatas untuk pengembangan produksi kakao menggunakan pendekatan semikualitatif. Hubungan antara indeks lahan dan produksi kakao dianalisis untuk mengindikasikan fungsi karakteristik lahan pada produksi kakao. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei pada sentra produksi kakao Sulawesi Selatan pada Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur. Profil tanah pewakil dan pengambilan contoh tanah didasarkan pada metode grid sampling dengan pola stratified random sampling. Penghitungan indeks lahan dan penetapan klas kesesuaian lahan tanaman kakao didasarakan pada prosedur dan criteria dari Sys et al., (1991). Analisis regresi digunakan untuk menguji hubungan antara indeks lahan dengan rata-rata produksi tanaman kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klas kesesuaian tanaman kakao untuk daerah ini secara umum meliputi klas cukup sesuai (S2), sesuai marginal (S3), dan tidak sesuai (N). Adapun faktor pembatasnya terdiri dari iklim (temperature maksimum rata-rata), kesuburan tanah (pH dan KTK), topografi, dan sifat fisik tanah (kedalaman tanah, drainase, dan ancaman banjir). Hasil penelitian ini menunjukkan pula hubungan linier antara indeks lahan terhadap produksi kakao dengan koefisien regresi r = 0.7635, dengan persamaan y = 0556 + 0.010x. Hal ini berarti bahwa kurang lebih 76% dari produksi kakao dipengaruhi oleh variabel karakteristik lahan atau klas kesesuaian lahan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa pengembangan produksi kakao pada wilayah ini harus mempertimbangkan dan memperbaiki karakter biofisik lahan untuk mempertahankan produksi kakao menjadi lebih baik.