PENDUGAAN DEBIT AIR SUB DAS BANTIMURUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AWBM

Format: Thesis Video
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1556
Daftar Isi:
  • Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah istilah geografi mengenai sungai utama, anak sungai dan luas lahan atau wilayah yang dipengaruhinya. Beberapa masalah-masalah DAS adalah banjir, produktivitas tanah menurun, pengendapan lumpur pada waduk, saluran irigasi, proyek tenaga air, penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat). Fakta menunjukkan Banjir merendam ratusan rumah di Kabupaten Maros salah satu contoh misalnya di Kecamatan Lau. Banjir akibat meluapnya Sungai Maros setelah diguyur hujan. Tak hanya lokasi permukiman, air juga menggenangi ratusan hektar sawah dan banjir seperti itu kerap terjadi di Maros setiap musim penghujan. Model kesetimbangan air yang dikembangkan oleh Boughton ditujukan untuk memprediksi aliran sungai dan ketersediaan air sungai suatu DAS sehingga jumlah air dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kebutuhan manusia. Penelitian ini dilaksanakan di Sungai Bantimurung, Kabupaten Maros dengan tujuan untuk mengetahui debit sungai harian pada Sub DAS Maros dan menguji keandalan model dalam menduga debit air. Model AWBM (Australian Water Balance Model) mempunyai parameter yang harus ditetapkan, yaitu C 1, C 2, C 3 dan A 1, A2 , A3 , BFI, Ksurf dan Kbase, yang kemudian masing-masing nilai dari parameter tersebut digunakan dalam kalibrasi dan validasi model untuk memprediksikan debit air sungai harian, bulanan, dan debit ukur serta sensivitas hujan input terhadap hasil model dengan penambahan dan penurunan curah hujan dan evaporasi sebanyak 5% dan 10% pada sub DAS Bantimurung. Berdasarkan hasil simulasi, maka diperoleh debit aliran harian prediksi maksimum di tahun 1999-2003 sebesar 46,2 mm/hari, tahun 2004-2008 sebesar 42,7 mm/hari. Debit aliran Bulanan Prediksi maksimum di tahun 1999-2003 sebesar 655,9 mm/bulan, tahun 2004-2008 sebesar 660,8 mm/bulan. Penambahan hujan 5% dan 10% pada debit bulanan Tahun 2004-2008 mengalami kenaikan sebesar 5,1% dan 8,9%, Penambahan evaporasi 5% dan 10% mengalami penurunan sebesar 0,8% dan 1,6%. Debit Aliran Harian prediksi maksimum tahun 2010 sebesar 14,5 mm/hari. Kata Kunci: Debit Aliran Sungai, Sensivitas input