Peranan Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Dakwaan Penuntut Umum Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan Berat??? (Studi Kasus Putusan No. 134/Pid/B/2013/PN.Pinrang.)

Main Author: Julihasuratna
Format: Thesis
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/10153
Daftar Isi:
  • 2014
  • Julihasuratna ( B 111 10 442) ???Peranan Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Dakwaan Penuntut Umum Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan Berat??? (Studi Kasus Putusan No. 134/Pid/B/2013/PN.Pinrang.). Dibimbing oleh Bapak H.M Imran Arief selaku pembimbing I, dan Ibu Dara Indrawati selaku pembimbing II. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kekuatan pembuktian visum et repertum dalam menentukan arah dakwaan oleh penuntut umum terhadap kasus penganiayaan berat dalam Putusan No.134/Pid/B/2013/PN.Pinrang dan mengetahui kedudukan visum et repertum sebagai alat bukti dalam tindak pidana penganiayaan berat. Penelitian dilaksanakan di Pinrang, yaitu di Kejaksaan Negeri Pinrang, dengan metode penelitian menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Visum et repertum adalah alat bukti otentik yang di buat dalam bentuk yang telah ditetapkan (surat) dan dibuat oleh dokter sebagai pejabat yang berwenang. Dalam pembuatan dakwaan pada kasus Putusan No. 134/Pid/B/2013/PN.Pinrang visum et repertum juga mempunyai peranan yang cukup besar dalam membantu Penunut Umum untuk membuktikan kebenaran unsur-unsur Pasal yang dianggap dilanggar oleh terdakwa. Kemudian, kedudukan visum et repertum dalam perkara tindak pidana penganiayaan terhadap anak mengakibatkan mati adalah sebagai alat bukti surat sebagaimana diatur dalam Pasal 143 KUHAP. Meskipun tidak mutlak harus ada visum et repertum dalam pembuktian perkara pidana, akan tetapi untuk memperkuat keyakinan hakim, maka sebaiknya visum et repertum itu tetap harus ada, khususnya tindak pidana yang objeknya adalah tubuh manusia.