Eksperimentasi pembelajaran Matematika dengan menggunakan model struktural “Think- Pair-Share” pada materi pokok bentuk akar dan pangkat ditinjau dari gaya belajar Matematika siswa (Penelitian Dilakukan di SMA Kota Pati Tahun Pelajaran 2009/2010)
Main Author: | Handayani, Satya Sri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.uns.ac.id/5212/1/130940508201004301.pdf http://eprints.uns.ac.id/5212/ |
Daftar Isi:
- Satya Sri Handayani. S 850908015. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Struktural “Think-Pair-Share” pada Materi Pokok Bahasan Bentuk Akar dan Pangkat Ditinjau dari Gaya Belajar Matematika Siswa. Tesis: Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.2010. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui apakah model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” dapat menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran langsung pada materi pokok bentuk akar, pangkat dan logaritma (2) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai gaya belajar tipe visual, auditorial, dan kinestetik pada materi pokok bentuk akar, pangkat dan logaritma (3) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” atau model pembelajaran langsung, pada gaya belajar tipe auditorial (4) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” atau model pembelajaran langsung, pada gaya belajar tipe visual (5) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” atau model pembelajaran langsung, pada gaya belajar tipe kinestetik (6) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara gaya belajar tipe auditorial, visual, dengan kinestetik, pada kelas yang menggunakan model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” (7) Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik antara gaya belajar tipe auditorial, visual, dengan kinestetik, pada kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk eksperimental semu dengan sampel penelitiannya adalah SMAN 3Pati, SMA PGRI 1Pati, SMA Raudlatul Fallah Pati kelas X Semester I tahun pelajaran 2009/2010. Data penelitian ini berupa nilai ujian akhir semester II pada kelas IX tahun 2008/2009sebagai kemampuan awal, angket gaya belajar matematika dan tes prestasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling random stratifikasi (stratified random sampling) dan sampling random kluster (cluster random sampling). Sebelum angket gaya belajar dan tes prestasi digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen. Pada uji coba tes prestasi belajar matematika diuji tentang konsistensi/ daya beda, reliabilitas, indeks kesukaran. Sedangkan uji coba instrumen angket gaya belajar diuji tentang konsistensi dan reliabilitas. Hasil uji coba instrumen diperoleh nilai uji reliabilitas dengan model KR-20pada tes prestasi belajar 0,8315dan nilai uji reliabilitas angket gaya belajar auditorial adalah 0,7056, pada gaya belajar visual adalah 0,7002, dan pada gaya belajar kinestetik adalah 0,7238. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji perlakuan yang meliputi uji keseimbangan menggunakan uji rerata t, dan uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil dari uji pendahuluan bahwa siswa pada model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share”dan model pembelajaran langsung adalah seimbang, sampel dari kedua model pembelajaran adalah normal dan homogen. Pengujian hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama, dengan taraf signifikansi 5%. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Hasil uji prasyarat adalah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal serta berdasarkan model pembelajaran dan kategori gaya belajar sampel berasal dari populasi-populasi yang mempunyai variansi homogen. Dari hasil analisis disimpulkan : (1) Prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma dengan menggunakan model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” lebih baik dari pada prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran langsung. (2) Prestasi belajar siswa pada pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma yang mempunyai gaya belajar auditorial lebih baik prestasinya daripada siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik, siswa yang mempunyai gaya belajar visual prestasinya lebih baik daripada siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik, dan siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial prestasinya lebih baik daripada siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik. (3) Pada gaya belajar auditorial, model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran langsung. (4) Pada gaya belajar visual, model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” memberikan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran langsung. (5) Pada gaya belajar kinestetik, model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran langsung. (6) Pada model pembelajaran struktural “Think-Pair-Share” prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar auditorial sama baiknya dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual, prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual sama baiknya dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar kinestetik, dan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar auditorial sama baiknya dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar kinestetik. (7) Pada model pembelajaran langsung, prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar auditorial sama baik dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual, prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar visual lebih baik daripada prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar kinestetik, dan prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar auditorial lebih baik daripada prestasi belajar matematika pada siswa kelompok gaya belajar kinestetik.