PERBEDAAN GEJALA PERIMENOPAUSE ANTARA AKSEPTOR PIL ORAL KOMBINASI DENGAN AKSEPTOR NON HORMONAL DI PUSKESMAS SIBELA MOJOSONGO
Main Author: | AGUSTIN, KURNIA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.uns.ac.id/5030/1/148921608201012521.pdf http://eprints.uns.ac.id/5030/ |
Daftar Isi:
- Masa perimenopause adalah masa perubahan antara pra menopause dan menopause dengan kisaran usia 40-55 tahun. Gejala perimenopause ada 3 gangguan yaitu gangguan vasomotorik (hot flushes, keringat banyak, sakit kepala dan berdebar-debar), gangguan psikis (mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang dan susah tidur) dan gangguan somatik (gangguan menstruasi dan kekeringan vagina). Gejala perimenopause disebabkan oleh perubahan hormonal khususnya hormon estrogen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan gejala perimenopause antara akseptor pil oral kombinasi dengan akseptor non hormonal di Puskesmas Sibela Mojosongo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini wanita perimenopause akseptor pil oral kombinasi dan akseptor non hormonal (IUD dan MOW) di kelurahan Mojosongo sebanyak 190 orang dan diambil sampel 60 orang dengan teknik cluster sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis data chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pil oral kombinasi dapat mengurangi gejala perimenopause bila dibandingkan dengan non hormonal. Dari analisis data menggunakan chi square didapatkan nilai X2 hitung sebesar 8,403 > X2 tabel sebesar 6,635 dengan derajat kesalahan = 1% dan df = 1 , berarti ada perbedaan gejala perimenopause antara akseptor pil oral kombinasi dengan akseptor non hormonal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan gejala perimenopause antara akseptor pil oral kombinasi dengan akseptor non hormonal.