PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE BOLA BASKET SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI I WIDODAREN NGAWI TAHUN 2010/2011

Main Author: Santosa, Bayu
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.uns.ac.id/2620/1/SECURED%2Dperbedaan_pengaruh_latihan_MP_dan_DP_thd_basket_SMA_NEGERI_1_WIDODAREN_NGAWI.pdf
http://eprints.uns.ac.id/2620/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh metode latihan massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011. (2) Metode latihan yang lebih baik pengaruhnya antara massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011 Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian ini adalah siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren ngawi 2010/2011 berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan subjek penelitian menggunakan metode total populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan pengukuran kemampuan dribble bola basket. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011, (thitung 3.2004 > ttabel 2.262). (2) Metode latihan massed practice lebih baik pengaruhnya terhadap kemampuan dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011. Kelompok 1 (kelompok yang mendapatkan perlakuan metode massed practice) memiliki persentasi peningkatan 16.86% lebih besar daripada kelompok 2 (kelompok yang mendapatkan perlakuan metode distributed practice ) yaitu sebesar 9.23%.