Karakteristik Biokomposit Edible Film dari Campuran Kitosan dan Pektin Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata)

Main Authors: Zuchrillah, Daril Ridho, Pudjiastuti, Lily, Puspita, Niniek Fajar, Hamzah, Afan, Karisma, Achmad Dwitama, Surono, Agus, Altway, Saidah, Ardiani, Liana, Rohmah, Nur Azizatur, Ningrum, Eva Oktavia
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas PGRI Madiun , 2020
Subjects:
Online Access: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/cheesa/article/view/6659
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/cheesa/article/view/6659/pdf
Daftar Isi:
  • Kemasan plastik banyak digunakan pada industri makanan dan minuman di Indonesia karena praktis dan mudah. Namun, disisi lain ini merupakan bencana bagi lingkungan karena plastik merupakan bahan yang sulit terurai (nondegradable). Edible film merupakan salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk menggantikan kemasan plastik. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan kitosan dari limbah cangkang rajungan dan pektin dari limbah kulit pisang kepok sebagai bahan baku pembuatan edible film. Kitosan diperoleh dari proses degreasing, deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi cangkang rajungan. Pektin diperoleh dari proses hidrolisis kulit pisang kepok. Edible film yang berbasis kitosan dan pektin dibuat melalui proses blending dengan ratio (K:P) 100:0; 60:40; 50:50: 40:60 dan 0:100. Analisis karakteristik yang dilakukan meliputi warna, transparan, ketebalan, kelarutan dalam air, laju transmisi uap air (WVTR), kadar air, swelling degree, biodegradabilitas, dan aktivitas antimikroba. Hasil penelitian menunjukkan edible film kitosan dan pektin yang paling optimal adalah ratio 50:50.