Analisis Pendapatan Usahatani Selada Air di Desa Popnam, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara

Main Authors: Nana, Febronius, Kune, Simon Juan, Hutapea, Adeline Norawati
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Pertanian, Universitas Timor , 2018
Online Access: https://savana-cendana.id/index.php/AG/article/view/241
https://savana-cendana.id/index.php/AG/article/view/241/178
Daftar Isi:
  • Desa Popnam adalah salah satu desa di kecamatan Noemuti, kabupaten TTU yang masyarakatnya mengembangkan usahatani selada air yang berjalan secara turun temurun karena wilayah ini memiliki kondisi alam yang mempunyai potensi sumber air dan lahan pertanian yang cocok untuk membudidayakan selada air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) gambaran umum usahatani selada air; 2) pendapatan yang diperoleh dari usahatani selada air; dan 3) keuntungan relatif yang diperoleh dari usahatani selada air di desa Popnam, kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU. Penelitian dilaksanakan di desa Popnam, kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU, pada bulan April sampai November 2017. Populasi berjumlah 342 KK dengan sampel berjumlah 50 petani yang ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Untuk mengetahui gambaran umum usahatani selada maka digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, untuk mengetahui pendapatan usahatani maka dilakukan analisis pendapatan sedangkan untuk mengetahui keuntungan relatif dari usahatani selada digunakan analisis R/C Rasio. Hasil penelitian menunjukkan Lahan usahatani yang digarap oleh petani adalah lahan milik sendiri dengan kisaran luas lahan bervariasi antara 3-15 are. Tahapan kegiatan usahatani dimulai dari persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan (penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit), panen dan pasca panen. Pendapatan usahatani selada air di desa Popnam adalah sebesar Rp201.724.000,00 dengan rata-rata pendapatan usahatani selada air sebesar Rp4.034.480,00. Nilai R/C Ratio sebesar 7,103. Artinya kegiatan usahatani selada air di desa Popnam menguntungkan secara ekonomis dan layak untuk dilanjutkan karena setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp1,00 akan memberikan penerimaan sebesar Rp7,103,00.