Effect of intercropping models and spacing arrangement of rice bean (Vigna angularis L.) local cultivar on growth and yield of maize plant (Zea mays L.)
Main Authors: | Neo, Fransiskus Xaverius, Ceunfin, Syprianus |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Pertanian, Universitas Timor
, 2018
|
Online Access: |
https://savana-cendana.id/index.php/SC/article/view/135 https://savana-cendana.id/index.php/SC/article/view/135/150 |
Daftar Isi:
- Maize and bean crops are two types of plants suitable for intercropping. The objective of this research is 1) growth and yield of maize in intercropping cropping pattern; 2) the best intercropping models in improving the growth and yield of maize; and 3) good plant spacing arrangement in cropping pattern of intercropping of maize and rice beans. The experiment was conducted in experimental garden of Fakultas Pertanian, Universitas Timor from December 2016 until March 2017. All treatments of the plot experiment were arranged in a Factorial Randomized Completely Block Design (RAK) 3 × 2 + monoculture with three replicates Treatment, the first factor is intercropping models consisting of three levels: interspace intercropping; and Salome intercropping; Alternative intercropping and the second factor is the arrangement of maize cropping spacing: Single row; Double row. The results showed the interaction between intercropping model and plant spacing arrangement to observation parameter of dry seed weight per plot, dry weight of seed per hectare. Maize crops intercropped with rice beans in the treatment of intercropping model of Salome with arrangement spacing double row resulted in the highest dry weight of seeds per plot of 269.31 g and 0.89 t / ha.
- Tanaman jagung dan kacang nasi adalah dua jenis tanaman yang cocok diterapkan pada pola tumpangsari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pertumbuhan dan hasil jagung dalam pola tanam tumpangsari; 2) model tumpangsari terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung; dan 3) pengaturan jarak tanam yang baik dalam pola tanam tumpangsari jagung dan kacang nasi. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Timor, pada bulan Desember 2016 sampai Maret 2017, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah model tumpangsari yang terdiri dari tiga aras yaitu tumpangsari standar nasional (sistem sela), tumpangsari salome (model timor) dan gabungan. Faktor kedua adalah pengaturan Jarak tanam yang terdiri dari dua aras yaitu single row dan doble row. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara model tumpangsari dan pengaturan jarak tanam terhadap parameter pengamatan berat kering biji per petak, berat kering biji per hektar. Tanaman jagung yang ditumpangsarikan dengan kacang nasi pada perlakuan model tumpangsari salome dengan pengaturan jarak tanam doble row menghasilkan berat kering biji per petak paling tinggi yaitu sebesar 269,31 g dan 0,89 t/ha.