Vision Transformer untuk Klasifikasi Kematangan Pisang
Main Authors: | Pangestu, Arya, Purnama, Bedy, Risnandar, Risnandar |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
, 2024
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7389 http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7389/1258 |
ctrlnum |
article-7389 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en">Vision Transformer untuk Klasifikasi Kematangan Pisang</title><title lang="id">Vision Transformer untuk Klasifikasi Kematangan Pisang</title><creator lang="id">Pangestu, Arya</creator><creator lang="id">Purnama, Bedy</creator><creator lang="id">Risnandar, Risnandar</creator><subject lang="en">klasifikasi</subject><subject lang="en">kematangan pisang</subject><subject lang="en">computer vision</subject><subject lang="en">vision transformer</subject><subject lang="en">pre-trained model</subject><subject lang="en">cross-dataset evaluation</subject><description lang="en">Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 9,6 juta ton buah. Metode konvensional yang digunakan untuk menentukan tingkat kematangan pisang masih mengandalkan indera penglihatan manusia dengan memperhatikan perubahan warna kulit pisang. Namun, penentuan tingkat kematangan pisang dengan metode ini memiliki beberapa kekurangan, seperti waktu yang lama, penilaian yang bersifat subjektif dan dapat menghasilkan hasil yang berbeda-beda bagi setiap individu. Oleh karena itu, teknologi computer vision dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengklasifikasikan kematangan buah pisang secara otomatis. Penelitian ini menggunakan metodologi Vision Transformer (ViT) untuk mengklasifikasikan tingkat kematangan pada buah pisang, dengan tingkatan yang dibagi menjadi empat kategori, yaitu mentah, setengah matang, matang, dan terlalu matang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan lima model ViT yang sudah dilatih sebelumnya atau pre-trained, yaitu ViT-B/16, ViT-B/32, ViT-L/16, ViT-L/32, and ViT-H/14 pada ImageNet-21k dan ImageNet-1k. Kemudian, model ViT tersebut dievaluasi dan dibandingkan dengan model CNN. Evaluasi dilakukan menggunakan metode cross-dataset dengan 5.068 citra pisang yang berbeda dari dataset latih. Hasil evaluasi menunjukkan model ViTL/16-in21k memiliki akurasi tertinggi sebesar 91,61%. Model ViT menunjukkan kemampuan generalisasi yang lebih baik, sementara CNN memiliki ukuran model dan waktu pelatihan yang lebih efisien.</description><description lang="id">Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 9,6 juta ton buah. Metode konvensional yang digunakan untuk menentukan tingkat kematangan pisang masih mengandalkan indera penglihatan manusia dengan memperhatikan perubahan warna kulit pisang. Namun, penentuan tingkat kematangan pisang dengan metode ini memiliki beberapa kekurangan, seperti waktu yang lama, penilaian yang bersifat subjektif dan dapat menghasilkan hasil yang berbeda-beda bagi setiap individu. Oleh karena itu, teknologi computer vision dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengklasifikasikan kematangan buah pisang secara otomatis. Penelitian ini menggunakan metodologi Vision Transformer (ViT) untuk mengklasifikasikan tingkat kematangan pada buah pisang, dengan tingkatan yang dibagi menjadi empat kategori, yaitu mentah, setengah matang, matang, dan terlalu matang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan lima model ViT yang sudah dilatih sebelumnya atau pre-trained, yaitu ViT-B/16, ViT-B/32, ViT-L/16, ViT-L/32, and ViT-H/14 pada ImageNet-21k dan ImageNet-1k. Kemudian, model ViT tersebut dievaluasi dan dibandingkan dengan model CNN. Evaluasi dilakukan menggunakan metode cross-dataset dengan 5.068 citra pisang yang berbeda dari dataset latih. Hasil evaluasi menunjukkan model ViTL/16-in21k memiliki akurasi tertinggi sebesar 91,61%. Model ViT menunjukkan kemampuan generalisasi yang lebih baik, sementara CNN memiliki ukuran model dan waktu pelatihan yang lebih efisien.</description><publisher lang="en">Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya</publisher><date>2024-02-29</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7389</identifier><identifier>10.25126/jtiik.20241117389</identifier><source lang="id">Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer; Vol 11 No 1: Februari 2024; 75-84</source><source lang="en">Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer; Vol 11 No 1: Februari 2024; 75-84</source><source>2528-6579</source><source>2355-7699</source><source>10.25126/jtiik.2024111</source><language>eng</language><relation>http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7389/1258</relation><rights lang="en">Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer</rights><rights lang="en">https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0</rights><recordID>article-7389</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Pangestu, Arya Purnama, Bedy Risnandar, Risnandar |
title |
Vision Transformer untuk Klasifikasi Kematangan Pisang |
publisher |
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya |
publishDate |
2024 |
isbn |
20241117389 |
topic |
klasifikasi kematangan pisang computer vision vision transformer pre-trained model cross-dataset evaluation |
url |
http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7389 http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7389/1258 |
contents |
Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 9,6 juta ton buah. Metode konvensional yang digunakan untuk menentukan tingkat kematangan pisang masih mengandalkan indera penglihatan manusia dengan memperhatikan perubahan warna kulit pisang. Namun, penentuan tingkat kematangan pisang dengan metode ini memiliki beberapa kekurangan, seperti waktu yang lama, penilaian yang bersifat subjektif dan dapat menghasilkan hasil yang berbeda-beda bagi setiap individu. Oleh karena itu, teknologi computer vision dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengklasifikasikan kematangan buah pisang secara otomatis. Penelitian ini menggunakan metodologi Vision Transformer (ViT) untuk mengklasifikasikan tingkat kematangan pada buah pisang, dengan tingkatan yang dibagi menjadi empat kategori, yaitu mentah, setengah matang, matang, dan terlalu matang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan lima model ViT yang sudah dilatih sebelumnya atau pre-trained, yaitu ViT-B/16, ViT-B/32, ViT-L/16, ViT-L/32, and ViT-H/14 pada ImageNet-21k dan ImageNet-1k. Kemudian, model ViT tersebut dievaluasi dan dibandingkan dengan model CNN. Evaluasi dilakukan menggunakan metode cross-dataset dengan 5.068 citra pisang yang berbeda dari dataset latih. Hasil evaluasi menunjukkan model ViTL/16-in21k memiliki akurasi tertinggi sebesar 91,61%. Model ViT menunjukkan kemampuan generalisasi yang lebih baik, sementara CNN memiliki ukuran model dan waktu pelatihan yang lebih efisien. |
id |
IOS577.article-7389 |
institution |
Universitas Brawijaya |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer |
repository_id |
577 |
subject_area |
Program Komputer dan Teknologi Informasi |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
repoId |
IOS577 |
first_indexed |
2024-06-02T20:42:55Z |
last_indexed |
2024-06-02T20:42:55Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1800783733768323072 |
score |
17.538404 |