Keamanan Data Menggunakan Secure Hashing Algorithm (SHA)-256 dan Rivest Shamir Adleman (RSA) pada Digital Signature

Main Authors: Hutagalung, Juniar, Ramadhan, Puji Sari, Sihombing, Sarah Juliana
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya , 2023
Online Access: http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7319
http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7319/1198
ctrlnum article-7319
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id">Keamanan Data Menggunakan Secure Hashing Algorithm (SHA)-256 dan Rivest Shamir Adleman (RSA) pada Digital Signature</title><creator lang="id">Hutagalung, Juniar</creator><creator lang="id">Ramadhan, Puji Sari</creator><creator lang="id">Sihombing, Sarah Juliana</creator><description lang="id">Penelitian ini mempelajari bagaimana kriptografi menggunakan Secure Hash Algorthm 256 (SHA-256) dan Rivest Shamir Adleman (RSA) untuk menjaga keaslian Surat Keterangan Lulus (SKL) dengan menggunakan kode Quick Response (QR) berbasis web. Salah satu fungsi utama SHA-256 adalah menerima input data M dalam bentuk apa pun dan menghasilkan nilai hash h(M). RSA, algoritma yang memiliki asimetri, kunci publik dan kunci privat. Ini adalah sistem kriptografi terpopuler yang digunakan untuk memberikan tanda tangan digital, kerahasiaan, dan kunci. Salah satu fitur utama sistem otentikasi dokumen adalah mencetak dan verifikasi dokumen, menghasilkan tanda tangan digital dan mengubahnya menjadi kode QR. Dengan menggunakan sistem otentikasi dokumen berbasis web, orang dapat memastikan bahwa dokumen yang telah ditandatangani atau dibubuhi dengan kode QR. Ini membantu menjaga keaslian dokumen agar orang lain tidak dapat menyalinnya. Untuk mencegah pemalsuan surat, integritas data, dan keabsahan data, isi dokumen yang dilindungi disandikan menggunakan algoritma kriptografi SHA-256 dan RSA. Data yang digunakan yaitu gabungan nama depan + nis siswa (ELIA + 18001). Hasilnya kemudian dimasukkan ke dalam dokumen ringkasan terenkripsi. Algoritma kriptografi untuk SKL berhasil digunakan. Setelah menggunakan metode SHA-256 dan RSA, hasil akhir adalah "09C6423CF09C9E61BC09B29966DE6CB569A7DE2C4349FA2B52F 08EF39D07140F". Hasil dekripsi sebanding dengan hash e-dokumen, sehingga dokumen yang diverifikasi dianggap sah. &#xA0; Abstract &#xA0; &#xA0;This research studies how cryptography uses the Secure Hash Algorthm 256 (SHA-256) and Rivest Shamir Adleman (RSA) to maintain the authenticity of the Pass Certificate (SKL) using a web-based Quick Response (QR) code. One of the main functions of SHA-256 is to accept M input data of any kind and output a hash value of h(M). RSA, an algorithm that has asymmetry, public key and private key. It is the most popular cryptographic system used to provide digital signatures, secrecy and keys. One of the main features of a document authentication system is printing and verifying documents, generating digital signatures and converting them into QR codes. By using a web-based document authentication system, people can ensure that documents have been signed or affixed with a QR code. This helps maintain the authenticity of documents so that others cannot copy them. To prevent letter forgery, data integrity, and data validity, the contents of protected documents are encoded using the SHA-256 and RSA cryptographic algorithms. The data used is a combination of the student's first name + nis (ELIA + 18001). The results are then entered into an encrypted summary document. The cryptographic algorithm for SKL was successfully used. After using the SHA-256 and RSA methods, the final result is "09C6423CF09C9E61BC09B29966DE6CB569A7DE2C4349FA2B52F 08EF39D07140F". The decryption result is comparable to the e-document hash, so the verified document is considered valid.</description><publisher lang="en">Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya</publisher><date>2023-12-30</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7319</identifier><identifier>10.25126/jtiik.1067319</identifier><source lang="id">Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer; Vol 10 No 6: Desember 2023; 1213-1222</source><source lang="en">Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer; Vol 10 No 6: Desember 2023; 1213-1222</source><source>2528-6579</source><source>2355-7699</source><source>10.25126/jtiik.106</source><language>ind</language><relation>http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7319/1198</relation><rights lang="en">Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer</rights><rights lang="en">https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0</rights><recordID>article-7319</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Hutagalung, Juniar
Ramadhan, Puji Sari
Sihombing, Sarah Juliana
title Keamanan Data Menggunakan Secure Hashing Algorithm (SHA)-256 dan Rivest Shamir Adleman (RSA) pada Digital Signature
publisher Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
publishDate 2023
url http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7319
http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/7319/1198
contents Penelitian ini mempelajari bagaimana kriptografi menggunakan Secure Hash Algorthm 256 (SHA-256) dan Rivest Shamir Adleman (RSA) untuk menjaga keaslian Surat Keterangan Lulus (SKL) dengan menggunakan kode Quick Response (QR) berbasis web. Salah satu fungsi utama SHA-256 adalah menerima input data M dalam bentuk apa pun dan menghasilkan nilai hash h(M). RSA, algoritma yang memiliki asimetri, kunci publik dan kunci privat. Ini adalah sistem kriptografi terpopuler yang digunakan untuk memberikan tanda tangan digital, kerahasiaan, dan kunci. Salah satu fitur utama sistem otentikasi dokumen adalah mencetak dan verifikasi dokumen, menghasilkan tanda tangan digital dan mengubahnya menjadi kode QR. Dengan menggunakan sistem otentikasi dokumen berbasis web, orang dapat memastikan bahwa dokumen yang telah ditandatangani atau dibubuhi dengan kode QR. Ini membantu menjaga keaslian dokumen agar orang lain tidak dapat menyalinnya. Untuk mencegah pemalsuan surat, integritas data, dan keabsahan data, isi dokumen yang dilindungi disandikan menggunakan algoritma kriptografi SHA-256 dan RSA. Data yang digunakan yaitu gabungan nama depan + nis siswa (ELIA + 18001). Hasilnya kemudian dimasukkan ke dalam dokumen ringkasan terenkripsi. Algoritma kriptografi untuk SKL berhasil digunakan. Setelah menggunakan metode SHA-256 dan RSA, hasil akhir adalah "09C6423CF09C9E61BC09B29966DE6CB569A7DE2C4349FA2B52F 08EF39D07140F". Hasil dekripsi sebanding dengan hash e-dokumen, sehingga dokumen yang diverifikasi dianggap sah. Abstract This research studies how cryptography uses the Secure Hash Algorthm 256 (SHA-256) and Rivest Shamir Adleman (RSA) to maintain the authenticity of the Pass Certificate (SKL) using a web-based Quick Response (QR) code. One of the main functions of SHA-256 is to accept M input data of any kind and output a hash value of h(M). RSA, an algorithm that has asymmetry, public key and private key. It is the most popular cryptographic system used to provide digital signatures, secrecy and keys. One of the main features of a document authentication system is printing and verifying documents, generating digital signatures and converting them into QR codes. By using a web-based document authentication system, people can ensure that documents have been signed or affixed with a QR code. This helps maintain the authenticity of documents so that others cannot copy them. To prevent letter forgery, data integrity, and data validity, the contents of protected documents are encoded using the SHA-256 and RSA cryptographic algorithms. The data used is a combination of the student's first name + nis (ELIA + 18001). The results are then entered into an encrypted summary document. The cryptographic algorithm for SKL was successfully used. After using the SHA-256 and RSA methods, the final result is "09C6423CF09C9E61BC09B29966DE6CB569A7DE2C4349FA2B52F 08EF39D07140F". The decryption result is comparable to the e-document hash, so the verified document is considered valid.
id IOS577.article-7319
institution Universitas Brawijaya
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
repository_id 577
subject_area Program Komputer dan Teknologi Informasi
city MALANG
province JAWA TIMUR
repoId IOS577
first_indexed 2024-06-02T20:42:55Z
last_indexed 2024-06-02T20:42:55Z
recordtype dc
_version_ 1800783733513519104
score 17.538404