Type of Unparallelism in Detail Sentences

Main Author: Ekoyanantiasih, Ririen
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Kantor Bahasa Maluku Utara , 2015
Online Access: http://gramatika.kemdikbud.go.id/index.php/gramatika/article/view/35
http://gramatika.kemdikbud.go.id/index.php/gramatika/article/view/35/21
Daftar Isi:
  • This research’s purpose to describe type of unparallelism in detail sentence. This research use descriptive method that explain parallelism strategy in details sentence in register written language, like Kompas (February--March 2010), Media Indonesia (February-Maret 2010), magazine BPPT (No. LVIII 2000), and LAN (2000). This research showed that be found unparallelisms in detail sentence. Those unparallelisms can be found in word, phare, and clause. Unparallelisms can make sentence uneffective and ungrammatical. In this research, unparallelisms in detail sentence be changed to parallelisms. For arrive parallelism in details sentence, strategy was done with affixation, activation, or passivity in sentence of detail. Thus, analysis teknical use proces morphology and syntax.
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketidakparalelan bentuk di dalam kalimat perincian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan memaparkan strategi pemaralelan kalimat-kalimat perincian di dalam ragam bahasa tulis, seperti Kompas (Februari—Maret 2010), Media Indonesia (Februari—Maret 2010), Majalah BPPT (No. LVIII 2000), dan LAN (2000) sebagai sumber datanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidakparalelan bentuk di dalam kalimat perincian. ketidakparalelan tersebut ditemukan dalam bentuk kata, frasa, dan klausa. ketidakparalelan tersebut dapat membuat kalimat tidak efektif dan tidak gramatikal. dalam penelitian ini kalimat perincian yang tidak paralelan tersebut diubah menjadi bentuk yang paralel. untuk mencapai keparalelan dalam kalimat perincian, baik pada tataran kata, frasa, maupun klausa, strategi yang dapat dilakukan dengan pengimbuhan, pengaktifan, atau pemasifan. dengan demikian, teknis analisis data menggunakan kaidah morfologi dan sintaksis.