Deconstructing Four Innings Drama “Kejahatan Membalas Dendam” Idrus’ Work
Main Author: | Nitayadnya, I Wayan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Kantor Bahasa Maluku Utara
, 2013
|
Online Access: |
http://gramatika.kemdikbud.go.id/index.php/gramatika/article/view/13 http://gramatika.kemdikbud.go.id/index.php/gramatika/article/view/13/4 |
Daftar Isi:
- Four innings drama “Kejahatan Membalas Dendam.” by Idrus has been widely reviewed by literary critics. The reviews have generated the meanings that have been conventionalized, especially in the aspects of characterization and theme. This research aims to uncover meanings behind meanings having been conventionalized or paradoxical meanings of aporia elements especially in characterization and theme of Idrus’ work. Theory used to reveal the paradoxical meanings is the theory of deconstruction while the methods are literature study, analytic -descriptive, and narrative presentation. The results showed that conventionalized character described as traitor of the State actually is a great hero. He sincerely sacrificed his body and soul to meet the ideals of independence. The central theme of the drama is not to sacrifice for the country and nation, but is to get rid of the traitor of the state.
- Drama empat babak “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus telah banyak dikaji oleh para kritikus sastra. Kajian tersebut telah menghasilkan makna-makna yang telah dikonvensionalkan, terutama pada aspek penokohan dan tema. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna di balik makna yang telah dikonvensionalkan itu atau makna paradoks dari unsur-unsur aporia, terutama unsur aporia dalam tema dan penokohan drama karya Idrus tersebut. Teori yang digunakan untuk mengungkap makna paradoks itu adalah teori dekonstruksi. Metode yang digunakan adalah metode studi kepustakaan, deskriptik analitik, dan penyajian secara naratif. Hasil dekonstruksi menunjukkan bahwa tokoh yang dikonvensionalkan sebagai tokoh pengkhianat bangsa sebenarnya adalah tokoh pejuang yang hebat. Ia ikhlas berkorban jiwa dan raga untuk mencapai cita-cita kemerdekaan. Demikian pula mengenai pengorbanan untuk nusa dan bangsa bukanlah tema sentral drama ini, melainkan yang menjadi tema sentral adalah menyingkirkan pengkhianat bangsa.