MENGGAGAS READING AND LEARNING COMMUNITY MELALUI RINTISAN PERPUSTAKAAN DAN RUMAH BELAJAR DESA PALAAN

Main Authors: Inayati, Isna Nurul, Ubaidillah, Aan Fardani
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Islam Raden Rahmat Malang , 2018
Subjects:
Online Access: http://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/attamkin/article/view/99
http://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/attamkin/article/view/99/47
Daftar Isi:
  • Berdasarkan program dan rancanagan strategis LPPM Universitas Islam Raden Rahmat Malang Periode I (2017-2020) yang meengusung program pengembangan prototype Desa Khaira Ummah melalui skema desa mitra, dimana Desa Palaan ditetapkan sebagai sasaran utama, diketahui kondisi awal bahwa Desa Palaan belum memiliki fasilitas publik yang dapat mendukung usaha peningkatan minat belajar dan minat membaca masyarakat. Hal ini berdampak pada kurangnya fasilitas publik yang dapat mendukung usaha peningkatan minat belajar dan minat membaca masyarakat, belum memiliki perpustakaan desa, belum memiliki pusat pemberdayaan potensi, belum memiliki pusat bermain dan belajar bagi anak, keberadaan Wifi di area Kantor Desa dimanfaatkan anak-anak untuk bermain game online dan media sosial. Berkenaan dengan kondisi tersebt, program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merintis perpustakaan dan rumah belajar Desa Palaan perlu segera direalisasikan, dengan harapan  keberadaan perpustakaan dan rumah belajar Desa Palaan ini dapat digunakan sebagai pusat pemberdayaan warga Desa Palaan, baik dalam aspek pendidikan, Ekonomi, Sosial maupun Budaya. Ada dua pendekatan yang penulis gunakan dalam  perintisan Perpustakaan dan Rumah Belajar Desa Palaan ini, yaitu Apreciative Inquiry dan Working Out Loud. Kedua pendekatan ini kemudian dijabarkan dalam empat tahap pelaksanaan program, yaitu: Perencanaan Program, Perintisan Program, Launching Program, Tindak Lanjut Program. Dari 4 tahap pelaksanaan kegiatan yang telah diaplikasikan, dapat disimpulkan bahwa program rintisan perpustakaan dan rumah belajar Desa Palaan dinyatakan dapat menjadi magnet kedatangan masyarakat ke perpustakaan sebagai ajang belajar, membaca, pusat bermain edukatif bagi anak-anak, dan sentra kegiatan pemberdayaan.