KAJIAN HIDRO-OSEANOGRAFI DALAM MENDUKUNG OPERASIONAL DI BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (BICT)
Main Author: | Ramadhan, Khaidir Hafiz |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Teknik Sipil USU
, 2013
|
Online Access: |
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/view/5217 https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/view/5217/2259 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Kegiatan bongkar muat di BICT sangat dipengaruhi oleh aspek hidro-oseanografi dan fasilitasnya.Tujuan penelitian ini untuk mengkaji aspek hidro-oseanografi terkait dengan fasilitas di BICT, khususnya mengevaluasi alur pelayaran, dermaga, luas kolam pelabuhan dan areal penjangkaran yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil perhitungan didapat panjang fetch efektif terpanjang dari arah utara. Tinggi gelombang signifikan didapat sebesar 0,26 m dan periodenya yaitu 2,701 detik. Jumlah sedimen dalam sehari adalah 19.828,713 ton. Berdasarkan jenis kapal terbesar yang masuk ke pelabuhan, kedalaman alur yang diperlukan yaitu 13,43 mLWS, lebar alur untuk satu jalur adalah 57,6 m, sedangkan untuk dua jalur 144 m, luas kolam pelabuhan yaitu 27,406 ha dan luas areal penjangkaran untuk satu kapal sebesar 24,26 ha. Berdasarkan hasil analisa di dermaga internasional dibutuhkan 4 dermaga, sedangkan di dermaga antar pulau 2 dermaga. Karena kedalaman eksisting di alur pelayaran BICT hanya 9,5-12 mLWS, maka alur tersebut tidak dapat dilalui oleh jenis kapal terbesar ketika sedang terjadi surut atau pun ketika kapal tersebut bermuatan penuh. Lebar alur eksisiting yaitu 100 m sudah memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan untuk satu jalur sedangkan untuk dua jalur diperlukan penambahan lebar alur. Kapasitas dermaga sebaiknya ditambah agar dapat melayani arus bongkar muat yang tiap tahun selalu meningkat. Kata kunci: BICT, hidro-oseanografi, bongkar-muat.