PENGARUH PROPORSI SEPEDA MOTOR DALAM PERHITUNGAN PANJANG ANTRIAN PADA SIMPANG BERSINYAL DENGAN SOFTWARE VISSIM ( Studi Kasus Simpang Jl. Setia Budi – Jl. Ringroad dan Simpang Jl. Pulau Pinang – Jl. Ahmad Yani di Kota Medan )
Main Author: | Purba, Albert |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Teknik Sipil USU
, 2018
|
Online Access: |
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/view/20230 https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/view/20230/8659 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Model simulasi lalu lintas merupakan sebuah pendekatan yang efektif untuk menganalisis operasi lalu lintas. Sehingga bisa menghasilkan output yang relatif mendekati kondisi nyata. Sehingga nanti terlihat bagaimana model simulasi yang ada apakah efektif digunakan di Indonesia khususnya Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi sepeda motor terhadap panjang antrian yang kemudian dilakukan pemodelan dengan menggunakan Sofware Vissim. Data diperoleh dari pengamatan langsung dengan merekam aktivitas di lokasi penelitian dan menghitung secara langsung panjang antrian dilapangan. Hasil dari rekaman video kemudian dilakukan pengolahan dan indentifikasi data secara berulang-ulang. Data yang diperoleh dari hasil rekaman adalah volume dan jenis kendaraaan. Dari pengolahan data di lapangan diperoleh proporsi sepeda motor terbesar sebagai berikut : Jalan Pulau Pinang = 67.593 %, Jalan Ahmad Yani = 73.977%, Jalan Setia Budi Utara = 69.751 %, Jalan Setia Budi Selatan = 71.111 %. Berdasarkan survey dilapangan dan hasil simulasi Visim disimpulkan bahwa nilai panjang antrian maksimum dari Jalan Pulau Pinang 192 m dan 267.14 m. Jalan Ahmad Yani 290 m dan 375.210 m. Jalan Setia Budi Utara 233 m dan 489.480 m. Jalan Setia Budi Selatan 230 m dan 477.914 m. Hasil pengolahan data di lapangan dan di vissim untuk panjang antrian rata-rata : Jalan Pulau Pinang 64.531 m dan 152.731 m. Jalan Ahmad Yani 122.544 m dan 234.676 m. Jalan Setia Budi Utara 129.915 m dan 339.579 m. Jalan Setia Budi Selatan 81.319 m dan 181.370 m. Sehingga terlihat jelas perbedaan yang signifikan antara simulasi dan hasil nyata di lapangan untuk hasil panjang antrian. Hasil analisis menunjukan bahwa penggunaan Software Vissim kurang efektif digunakan di persimpangan yang ditinjau. Kata Kunci : proporsi, panjang antrian, sepeda motor, software vissim