Pelestarian Kawasan Bentteng Keraton Buton
Main Authors: | Azizu, Novesty Noor, Antariksa, Antariksa, Wardhani, Dian Kusuma |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya
, 2012
|
Online Access: |
https://tatakota.ub.ac.id/index.php/tatakota/article/view/132 https://tatakota.ub.ac.id/index.php/tatakota/article/view/132/130 |
Daftar Isi:
- Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kawasan bersejarah, mengidentifikasi dan menganalisis penyebab perubahan kawasan bersejarah dan menentukan arahan pelestarian kawasan. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif (observasi lapangan dan data sekunder), metode evaluatif(analisis faktor) dan metode analisis development. Hasil yang diperoleh, yaitu penggunaan lahan di kawasan saat ini menjadi lebih beragam namun tetap didominasi oleh permukiman dan ruang terbuka. Area sirkulasi yang terkait dengan aktivitas sosial dan budaya masyarakat masih tetap dipertahankan hingga kini. Kondisi bangunan bersejarah sebagian besar telah mengalami perubahan fisik. Faktor penyebab perubahan kawasan,yaitu pembangunan bangunan baru yang tidak selaras, kurang tegasnya pelaksanaan hukum dan peraturan tentang pelestarian, kurangnya peran aktif masyarakat, perubahan bangunan bersejarah, faktor sosial, faktor politik dan ekonomi. Faktor penyebab perubahan fisik bangunan bersejarah di kawasan, yaitu perubahan kepemilikan, kegiatan wisata, kurangnya kesadaran masyarakat, perubahan selera pemilik, kurangnya komitmen pemerintah, material bangunan dan faktor ekonomi. Berdasarkan hasil penilaian makna kultural bangunan diperoleh 6 bangunan bersejarah potensial tinggi, 61 bangunan potensial sedang dan 5 bangunan potensial rendah.Kata kunci: Kawasan bersejarah, Penyebab perubahan, Ppelestarian