Phenotype and genotypes Malay traditional house in West Kalimantan
Main Authors: | Sari, Indah Kartika, Nuryanti, Wiendu, Ikaputra |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS/article/view/575 https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS/article/view/575/276 |
Daftar Isi:
- At the beginning of the 20th century, the terms genotype and phenotype in biology were adopted into architecture. In the science of architecture genotype was an abstract relational model that governs the arrangement of space, and the principle of organizing space while phenotype was a physical form of architecture. Genotype passed from generation to generation thus informing an identity in the community. The development of globalization and the environment can influence the identity of architectural diversity in each region. Vulnerability in the transformation of architectural forms can have an impact on identities that can survive or disappear. Malay traditional houses in West Kalimantan are on stilts and are located on the riverside. the sample used is a traditional Malay house around the palace in West Kalimantan with a sample of 8 cities and uses 69 sample houses. The method in this study uses the Levi Strauss structuralism and configuration space. External structure analysis has an informed of variation phenotype. through configuration space to finding archetypes. Then, continue to inner structure analysis to finding genotype from that archetype. The result from this study found the value and meanings of principle and arrangement space in traditional Malay house in West Kalimantan in the form of zoning of men and women as well as clean and dirty zones which have always been passed down from generation to generation.
- Pada akhir abad 20, istilah genotipe dan fenotipe diadopsi dalam ilmu arsitektur. Genotipe merupakan model relasional abstrak yang mengatur susunan ruang, dan prinsip pengorganisasian ruang dan fenotipe merupakan realisasi nyata dari genotipe di lingkungan fisik. Genotipe dapat diturunkan dari generasi ke generasi sehingga membentuk identitas didalam masyarakat. perkembangan globalisasi dan lingkungan dapat memberi pengaruh terhadap identitas dari keragaman arsitektur pada setiap wilayah. Kerentanan dalam transformasi bentuk arsitektur dapat berdampak pada identitas yang dapat bertahan ataupun menghilang. Rumah tradisional masyarakat melayu di Kalimantan Barat berbentuk rumah panggung dan terletak di pinggir sungai. Sampel penelitian berupa rumah tradisional melayu di Kalimantan Barat yang berada di 8 wilayah dan jumlah sampel sebanyak 69 rumah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah strukturalisme Levi Strausse dan analisa konfigurasi ruang. Dilakukan analisa struktur luar yakni variasi fenotipe melalui konfigurasi ruang untuk menemukan pola dasar, kemudian dilanjutkan analisa struktur dalam untuk menemukan genotipe dari pola dasar tersebut. Hasilnya ditemukan nilai dan makna pada prinsip pengaturan ruang pada rumah tradisional melayu di Kalimantan Barat, berupa pembagian zona laki-laki dan perempuan serta zona bersih dan kotor yang selalu diturunkan dari generasi ke generasi.