Modern architecture in Indonesia: A genealogy study
Main Author: | Adiyanto, Johannes |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS/article/view/465 https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS/article/view/465/249 |
Daftar Isi:
- Architectures in Indonesia are often identified as 'unique' compared to European and American constructions. They are referred to as Wastuwidya by Mangunwijaya and Nusantara by Prijotomo. This paper, therefore, aimed to examine the reasons for the perceived similar principles between the Indonesian architectures and those in Europe or America and also reviewed the architecture in the country beyond the identity. This involved the application of a historical approach with synchronous-diachronic methods to determine the significance of a historical timeline and its architectural content. The results showed the country’s modern architecture is associated with the foreign entry, its climate, and socio-cultural conditions, and also perceived as a sign of certain political powers presented during the Daendels and Sukarno era. Indonesian and European/American architectural designs were also observed to have different entry processes. Therefore, modern architecture should be perceived as a process rather than a product. © 2020 Johannes Adiyanto
- Arsitektur di Indonesia seringkali dinyatakan ‘berbeda’ dengan arsitektur yang terjadi di Eropa dan Amerika. Mangunwijaya menyatakannya dengan Wastuwidya, Prijotomo menyatakannya dengan arsitektur nusantara. Paper ini tidak membahas kembali beda arsitektur di Indonesia dengan arsitektur yang di Eropa atau Amerika, namun justru mempertanyakan mengapa yang dipahami sebagai arsitektur justru sama prinsipnya dengan apa yang terjadi di Eropa dan Amerika. Paper ini juga tidak membahas tentang identitas, namun mengulas sebuah kenyataan arsitektur yang terjadi di Indonesia. Di dalam penulisan paper ini digunakan pendekatan kesejarahan dengan fokus pada metode sinkronik dan diakronik. Tujuan pengunaan metode ini adalah untuk mencari kesesuaian dengan waktu – chronical – dan juga pada saat bersamaan juga pendalaman terhadap isi/konten pembahasan. Paper ini menunjukkan bahwa masuknya arsitektur modern di Nusantara/Indonesia adalah sebuah proses. Proses sebagai konsekuensi hadirnya bangsa asing di negri ini. Proses itu kemudian beradaptasi dengan keadaan iklim dan sosial budaya. Disamping itu ada juga peran politik kekuasaan yang menempatkan arsitektur sebagai salah satu ‘alat’ petanda kehadiran kekuasaan itu – yang terjadi pada masa Daendels dan Soekarno. Hal yang perlu dicatat adalah arsitektur modern di Nusantara/Indonesia mempunyai proses kehadiran yang berbeda dengan apa yang terjadi di Eropa/Amerika. Arsitektur modern di negri ini bukan sebagai produk tapi sebuah proses. © 2020 Johannes Adiyanto