GENERASI CERDAS TANPA PORNOGRAFI: PENYULUHAN PENCEGAHAN KONSUMSI PORNOGRAFI MEDIA DIGITAL DI SMP NEGERI 2 BANDUNG
Main Authors: | Prihandini, Puji; Universitas Padjadjaran, Limilia, Putri; Universitas Padjadjaran, Pratamawaty, Benazir Bona; Universitas Padjadjaran |
---|---|
Other Authors: | SMP Negeri 2 Bandung dan Universitas Padjadajran |
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Muhammadiyah Parepare
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnalpertanianumpar.com/index.php/jdm/article/view/399 http://jurnalpertanianumpar.com/index.php/jdm/article/view/399/250 |
Daftar Isi:
- Penggunaan Internet di Indonesia sudah sangat mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini dapat terlihat dari data hasil survey yang dilakukan APJI (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2017 terlihat bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia sebanyak 143,26 Juta Jiwa dari total pupulasi penduduk Indonesia 262 juta orang. Pengguna internet tersebut 75 persen didomniasi oleh remaja. Realitas bahwa remaja adalah usia mayoritas pengguna internet membawa kita kepada kenyataan yang dilematis. Seperti yang kita ketahui bahwa konten internet bermacam-macam bentuknya. Beberapa mengandung konten positif, dan juga sebaliknya. Adapun konten-konten negatif yang berbahaya bagi remaja, salah satunya yang perlu diwaspadai adalah konten pornografi. Hal ini bisa dicegah jika kita melakukan kesadaran keamana pornografi bagi remaja sejak dini, maka penyuluhan bertujuan untuk melakukan pencegahan konsumsi pornografi bagi remaja. Penyuluhan Pencegahan Konsumsi Pornografi dilakukan bagi remaja di kawasan SMP Negeri 2 Bandung. Kegiatan PPM dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2018. Materi PPM terdiri dari pengertian dan bentuk-bentuk pornografi, dampak negatif dari konsumsi pornografi serta cara mencegah dari konsumsi dan paparan konten pornografi. Hasil PPM menunjukan bahwa mayoritas remaja masih belum paham dengan definisi dan bentuk pornografi, mereka cenderung tidak sadar bahwa dalam kehidupan sehari-hari mereka sering terpapar konten pornografi.