PERTUMBUHAN JAMUR Beauveria bassiana (Bals) Vuill DAN PATOGENISITASNYA TERHADAP HAMA KUTU DAUN KEDELAI (Aphis glycines Matsumura)
Main Authors: | Hasibuan, Rosma, Levilia, Herlina, Wibowo, Lestari, Purnomo, Purnomo |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung
, 2013
|
Online Access: |
http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JA/article/view/2044 http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JA/article/view/2044/1801 |
Daftar Isi:
- Kutu daun Aphis glycines (Hemiptera: Aphididae) merupakan salah satu hama penting yang menyerang daun dan polong kedelai. Jamur Beauveria bassiana merupakan agensia hayati berpotensi untuk dikembangkan sebagai musuh alami hama kutu daun Aphis glycines. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan pengaruh beberapa konsentrasi konidia jamur B. bassiana terhadap mortalitas hama kutu daun kedelai (A. glycines). Percobaan dilakukan di laboratorium yang terdiri atas: pengujian diameter koloni, viabilitas, kerapatan konidia dan patogenisitas. Jenis perlakuan adalah isolate Tegineneng, Sumberjaya dan Tanggamus. Sedangkan pengujian patogenisitas isolat terbaik menggunakan empat perlakuan konsentrasi yaitu kontrol (air steril),2,90 x 107 konidia ml-1, 2,90 x 106 konidia ml-1, dan 2,90 x 105 konidia ml-1 B. bassiana. Hasil percobaan menunjukkan bahwa isolat jamur B. bassiana nyata mempengaruhi pertumbuhan spora (diameter koloni) dan kerapatan spora, namun tidak berpengaruh nyata terhadap viabilitas spora. Pertumbuhan spora terbesar terjadi pada isolat Sumberjaya, namun kerapatan spora terbesar terjadi pada isolat Tegineneng. Viabilitas spora yang diuji berkisar antara 58,12% - 67,40%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jamur B. bassiana isolat Tegineneng merupakan isolat potensial dibandingkan isolat Sumberjaya dan Tanggamus. Mortalitas A. glycines tertinggi (97,95%) terdapat pada perlakuan 2,90 x 107 konidia ml-1 B. bassiana isolat Tegineneng.