EVALUASI SEGREGASI QUANTITATIVE TRAIT LOCI (QTL) PADA TANAMAN PADI SAWAH VARIETAS LOKAL YANG DIGOGOORGANIKKAN

Main Authors: Astorhie, Zelwia Tiasmitha, Hikam, Saiful, Timotiwu, Paul Benyamin
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung , 2014
Online Access: http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JA/article/view/1911
http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JA/article/view/1911/1672
Daftar Isi:
  • Penelitian bertujuan untuk (1) mendapatkan entri (varietas-QTL) yang dapat bertahan di lingkungan gogo sehingga dapat direkomendasi sebagai tetua dalam perakitan padi hibrida; (2) mendapatkan entri yang memiliki ragam genetik dan heritabilitas broad-sense pada padi varietas lokal yang digogoorganikkan; dan (3) mendapat peubah yang dapat dijadikan seleksi tidak langsung yang berpengaruh terhadap seleksi langsung (produksi). Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012-April 2013 di Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.Rancangan perlakuan disusun berdasarkan kuasi RTS (Rancangan Teracak Sempurna) karena dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk dilakukan pengulangan kelompok sehingga, ulangan berada di dalam kelompok.Masing-masing kelompok diambil 9 sampel tanaman yang dibagi menjadi 3 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman.Sebelum dianalisis ragam, rerata pengamatn masingmasing variabel diuji Bartlett dan Levene untuk kehomogenan ragam. Bila hasil analisis ragam nyata pada P <0,01 atau 0,05 maka, dilakukan pemeringkatan nilai tengah dengan Beda Nyata Jujur (BNJ). Seluruh statistika data menggunakan software Statistic Analysis System (SAS) 9.1 for Windows.Besarnya ragam genetik dan heritabilitas broad-sense diduga berdasarkan kuadrat nilai tengah harapan pada hasil analisis ragam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) PB Bogor-tinggi tanaman (801,50g/m2) Kesit-tinggi tanaman (546,77 g/m2) dan Tewe-jumlah anakan (487,57 g/m) mampu bertahan di lingkungan gogoorganik sehingga, dapat direkomendasi sebagai tetua dalam perakitan padi hibrida; (2) semua peubah yang diamati mampu memberikan perbedaan ragam genetik dan heritabilitas broad-sense; dan (3) karakter jumlah anakan total dapat dijadikan seleksi tidak langsung yang dapat meningkatkan hasil produksi.