Moyooka: Nilai Sosio-Kultural Perempuan Halmahera dalam Penghidupan Rumah Tangga di Wilayah Pedesaan

Main Author: Singgalen, Yerik Afrianto
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology , 2021
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/31163
http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/31163/21330
Daftar Isi:
  • Artikel ini bertujuan untuk menguraikan nilai sosio-kultural perempuan Halmahera yang dikenal dengan istilah Moyooka, dalam penghidupan rumah tangga di wilayah pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan di Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus atas peran sosio-kultural perempuan Halmahera dalam mempertahankan keberlanjutan penghidupan rumah tangga di wilayah pedesaan berdasarkan kultur suku Boeng (Desa Tunuo) dan Suku Huboto (Desa Pitu). Proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Adapun, pengolahan data menggunakan teknik trianggulasi yang didukung aplikasi Nvivo 12 Plus untuk menjamin keabsahan informasi yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simbol dan objek material berbasis kultur Moyooka memengaruhi struktur dan fungsi sosial serta menentukan keberlanjutan penghidupan rumah tangga. Dalam konteks Moyooka, keberlanjutan penghidupan rumah tangga didukung oleh ketersediaan sumberdaya, mobilitas dan kapabilitas akses. Namun, konteks kerentanan (guncangan dan kecenderungan), dalam hal ini yang disebabkan oleh pandemik Covid-19 dan kecenderungan perubahan atau fluktuasi harga beli kopra, memengaruhi ketahanan penghidupan rumah tangga di bidang pertanian dan pariwisata.
  • This article aims to describe the socio-cultural value of Halmahera woman, known as Moyooka, in rural household livelihood. This research conducted in North Halmahera District, North Maluku Province of Indonesia. Qualitative method and case study approaches were used to examine the role of Halmahera woman in sustaining rural household livelihood through the case of Boeng and Huboto tribes, located in Tunuo and Pitu Village. In-depth interviews, observation, and document studies were used during data collection process. The triangulation technique was used in data processing through Nvivo 12 Plus to guarantee the validity of the information. This research shows that the cultural symbol, art, and material of Moyooka influence the social structure and functions which in turn determine the rural household livelihood. In the context of Moyooka, rural household livelihood supported by socio-cultural value through the availability, mobility, and capability of access to resources. In addition, vulnerability context such as shocks (Covid-19 epidemic) and trends (fluctuation in the price of staples) also determines the rural livelihood security in the agriculture and tourism sector.