Daftar Isi:
  • Akibat krisis global ini, laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan yang dratis.Kondisi di atas menimbulkan banyaknya perusahaan-perusahaan besar maupun kecil mengalami kebangkrutan. Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan usaha dengan perusahaan lain dengan tujuan agar dapat tetap bertahan. Salah satu aspek pentingnya dalam menjaga eksistensi preusahaan adalah analisis terhadap laporan keuangan yaitu kegunaannya untuk meramal kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan. Prediksi kebangkrutan hidup perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya potensi kebangkrutan. Oleh sebab itu diperlukan suatu analisa laporan keuangan untuk memahami “Bagaimana peranan analisa rasio keuangan dan metode Z-Score dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna?”. Tujuannya yaitu untuk mengetahui analisa rasio keuangan dan metode Z-Score digunakan untuk menilai kinerja keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna.Penelitian ini menggunakan data sekunder pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dengan tahun pengamatan yaitu tahun 2006, 2007,dan 2008. Data penelitian lapangan dengan mengumpulkan data dari BEI. Data yang dikumpulkan berupa laporan keuangan dari 4 (empat) perusahaan sejenis yaitu PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., PT. Gudang Garam Tbk., PT. Bentoel International Investama Tbk., dan PT. BAT Indonesia. Untuk tahun 2006-2008. Metode penelitian ini menggunakan perhitungan rasio keuangan dan metode Altman (Z-Score), adapun analisa yang digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan metode times series dan rata-rata industri. Berdasarkan hasil penelitian atas laporan keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dari tahun 2006-2008, dapat diketahui kinerja keuangan bisa dilihat dari segi likuiditas, leverage, profitabilitas dan aktifitasnya menunjukkan kinerja keuangan yang baik, walaupun perusahaan mengalami penurunan di tahun 2008 tetapi penurunan tersebut tidak melebihi standar yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum dapat mencapai target yang diinginkan, tetapi perusahaan telah mampu untuk mempertahankan kondisi keuangan perusahaan dengan sangat baik. Sedangkan untuk Z-Score perusahaan dapat diinterpretasikan perusahaan yang sehat, sehingga aman dari kebangkrutan.Performance PT Hanjaya Mandala Sampoerna harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi kedepannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal baik dari segi likuiditas, aktivitas usaha, dan profitabilitas. Perusahaan perlu menurunkan beban hutang yang meningkat 6,16% ditahun 2008 sehubungan dengan menurunnya kinerja leverage pada tahun tersebut, hal ini sangat perlu diwaspadai untuk mengantisipasi agar perusahaan tidak terbeban oleh hutang yang besar dalam jangka waktu yang lama, karena dapat berdampak negatif terhadap eksistensi perusahaan kedepannya. Berdasarkan hasil perhitungan Model Altman (Z-Score), kinerja perusahaan perlu dipertahankan supaya posisi keuangan dalam tetap dalam kondisi sehat.