Relevansi Konsep Harga Ibnu Khaldun Terhadap Penetapan Harga di Pasar Pagi Pagar Dewa Kota Bengkulu

Main Author: Sari, Septi Mulya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.iainbengkulu.ac.id/650/1/SEPTI%20MULYA%20SARI.pdf
http://repository.iainbengkulu.ac.id/650/
ctrlnum 650
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.iainbengkulu.ac.id/650/</relation><title>Relevansi Konsep Harga Ibnu Khaldun Terhadap Penetapan Harga di Pasar Pagi Pagar Dewa Kota Bengkulu</title><creator>Sari, Septi Mulya</creator><subject>HB Economic Theory</subject><description>Relevansi Konsep Harga Ibnu Khaldun Terhadap Penetapan Harga di Pasar Pagi Pagar Dewa Kota Bengkulu Oleh Septi Mulya Sari NIM: 1316130242&#xD; &#xD; Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep harga menurut pemikiran Ibnu Khaldun, dan relevansi terhadap penetapan harga di pasar Pagar Dewa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat peneliti simpulkan bahwa harga menurut Ibnu Khaldun adalah penawaran dan permintaan. Jadi apabila permintaan meningkat, maka hargapun akan meningkat. Sebaliknya apabila permintaan menurun, maka harga pun akan menurun. Dalam hal ini kemanfaatanlah yang menggerakkan permintaan. Ibnu Khaldun membedakan antara kebutuhan primer dan sekunder, dari segi penerapan hukum penawaran dan permintaan. Berdasarkan perbedaan tingkatan para pedagang tersebut. pedagang yang bermodal kecil dan cenderung bersinergi dengan para pedagang yang memiliki sifat-sifat jahat seperti suka menipu, memainkan timbangan, dan mempermainkan harga, maka akan lebih terkena imbas dari kejahatan-kejahatan tersebut dan tumbuh jauh dari sikap wara. Adapun relevansinya penetapan harga yang saat ini terjadi bukan berlandaskan teori permintaan dan penawaran, melainkan harga menjadi tinggi di sebabkan oleh oknum tertentu atau tengkulak-tengkulak yang curang dengan cara menimbun barang dengan tujuan untuk memanfaatkan kelangkaan atau kurangnya pasokan dengan cara menaikkan harga barang yang di atas harga normal pada saat barang banyak yang di butuhkan. Oleh sebab itu agar tidak terjadi hal yang demikian, perlu adanya tindakan yang tegas dari pihak pemerintah untuk memberikan solusi atau memberikan penetapan harga, agar para penjual dan pembeli tidak kesulitan dalam jual beli dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.&#xD; &#xD; Kata Kunci: Konsep Harga, Ibnu Khaldun</description><date>2017</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.iainbengkulu.ac.id/650/1/SEPTI%20MULYA%20SARI.pdf</identifier><identifier> Sari, Septi Mulya (2017) Relevansi Konsep Harga Ibnu Khaldun Terhadap Penetapan Harga di Pasar Pagi Pagar Dewa Kota Bengkulu. Diploma thesis, IAIN Bengkulu. </identifier><recordID>650</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
Thesis:Bachelors
author Sari, Septi Mulya
title Relevansi Konsep Harga Ibnu Khaldun Terhadap Penetapan Harga di Pasar Pagi Pagar Dewa Kota Bengkulu
publishDate 2017
topic HB Economic Theory
url http://repository.iainbengkulu.ac.id/650/1/SEPTI%20MULYA%20SARI.pdf
http://repository.iainbengkulu.ac.id/650/
contents Relevansi Konsep Harga Ibnu Khaldun Terhadap Penetapan Harga di Pasar Pagi Pagar Dewa Kota Bengkulu Oleh Septi Mulya Sari NIM: 1316130242 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep harga menurut pemikiran Ibnu Khaldun, dan relevansi terhadap penetapan harga di pasar Pagar Dewa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat peneliti simpulkan bahwa harga menurut Ibnu Khaldun adalah penawaran dan permintaan. Jadi apabila permintaan meningkat, maka hargapun akan meningkat. Sebaliknya apabila permintaan menurun, maka harga pun akan menurun. Dalam hal ini kemanfaatanlah yang menggerakkan permintaan. Ibnu Khaldun membedakan antara kebutuhan primer dan sekunder, dari segi penerapan hukum penawaran dan permintaan. Berdasarkan perbedaan tingkatan para pedagang tersebut. pedagang yang bermodal kecil dan cenderung bersinergi dengan para pedagang yang memiliki sifat-sifat jahat seperti suka menipu, memainkan timbangan, dan mempermainkan harga, maka akan lebih terkena imbas dari kejahatan-kejahatan tersebut dan tumbuh jauh dari sikap wara. Adapun relevansinya penetapan harga yang saat ini terjadi bukan berlandaskan teori permintaan dan penawaran, melainkan harga menjadi tinggi di sebabkan oleh oknum tertentu atau tengkulak-tengkulak yang curang dengan cara menimbun barang dengan tujuan untuk memanfaatkan kelangkaan atau kurangnya pasokan dengan cara menaikkan harga barang yang di atas harga normal pada saat barang banyak yang di butuhkan. Oleh sebab itu agar tidak terjadi hal yang demikian, perlu adanya tindakan yang tegas dari pihak pemerintah untuk memberikan solusi atau memberikan penetapan harga, agar para penjual dan pembeli tidak kesulitan dalam jual beli dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kata Kunci: Konsep Harga, Ibnu Khaldun
id IOS5532.650
institution IAIN Bengkulu
affiliation ptki.onesearch.id
institution_id 1906
institution_type library:university
library
library Pusat Perpustakaan IAIN Bengkulu
library_id 1554
collection Repository IAIN Bengkulu
repository_id 5532
subject_area Personnel Management/Manajemen Personalia, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen SDM
bisnis administrasi
city KOTA BENGKULU
province BENGKULU
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS5532
first_indexed 2019-03-28T13:35:29Z
last_indexed 2019-03-28T13:35:29Z
recordtype dc
_version_ 1686360353013760000
score 17.538404