UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 66 KOTA BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TAHUN AJARAN 2019/2020

Main Author: Putri,, Risma Meiliza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.iainbengkulu.ac.id/4354/1/SKRIPSI%20RISMA%20MEILIZA%20PUTRI%20NIM.%201516240143.pdf
http://repository.iainbengkulu.ac.id/4354/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 66 Kota Bengkulu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Responden penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 66 Kota Bengkulu yang terdiri dari 28 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 66 Kota Bengkulu. Peningkatan dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada tes prasiklus yaitu (53,13) yang masih masuk ke dalam kategori “Kurang”, sedangkan nilai siswa yang mencapai KKM yakni hanya 5 siswa atau 17,86%; dari nilai rata-rata siswa pada tes siklus I yaitu (57,42) yang juga masuk ke dalam kategori “Kurang”, sedangkan nilai siswa yang mencapai KKM yakni hanya 10 siswa atau 35,71%; dari nilai rata-rata siswa pada tes siklus II yaitu (63,92) yang sudah masuk ke dalam kategori “Cukup” sedangkan nilai siswa yang mencapai KKM yakni sudah 17 siswa atau 60,71%; dan nilai rata-rata siswa pada tes siklus III yaitu (66,78) yang juga sudah masuk ke dalam kategori “Cukup”, sedangkan nilai siswa yang mencapai KKM yakni sudah 22 siswa atau 78,57%. Berarti selama proses pemberian tindakan selama tiga siklus, siswa mengalami peningkatan sebanyak (13,65) poin. Peningkatan yang lebih penting adalah perubahan yang terjadi pada suasana belajar siswa di kelas, terutama yang menyangkut: sikap, motivasi belajar, dan interaksi siswa di kelas. Selama proses tindakan, suasana belajar menjadi semakin aktif, siswa mengurangi tindakan-tindakan tidak disiplin seperti ngobrol di kelas, siswa nampak lebih bersemangat dan bahagia mengikuti pelajaran, dan dalam kegiatan kelompok mereka dapat lebih berpartisipasi aktif dan berkontribusi dalam pemecahan masalah dalam kelompok mereka, saat menjadi tuan rumah, maupun saat menjadi tamu.