PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN BAGI REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KELAS II A KOTA BENGKULU

Main Author: Afrika, Dori
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.iainbengkulu.ac.id/4329/1/skripsi%20dori%20pdf.pdf
http://repository.iainbengkulu.ac.id/4329/
Daftar Isi:
  • Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan layanan penguasaan konten bagi remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II A Bentiring Kota Bengkulu, dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dari proses pelaksanaan layanan penguasaan konten yang dilakukan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II A Bentiring Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan pendekatan deskriftif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalahreduksi data, penyajian datadan verification. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pembinaan layanan penguasaan konten adalah dengan empat hal yang dilakukan secara langsung meliputi: melukis, dol, membuat taplak kaki, dan keagamaan, dimana pegawai memberikan pembinaan dengan jelas serta fasilitas yang mumpuni. (2) Faktor pendukung dalam proses pembinaan pelaksanaan layanan penguasaan konten adalah adanya niat yang tinggi dari para andik untuk belajar, adanya minat yang besar dari andik untuk mengikuti kegiatan pembinaan, adanya bakat yang terampil dari andik dalam mengikuti kegiatan pembinaan, serta pembinaan yang mumpuni dari pegawai LPKA yang diberikan kepada para andik.Sedangkan faktor penghambat dalam proses pembinaan layanan penguasaan konten adalah waktu pembinaan yang relatif singkat, masa tahanan para andik yang kurang dari satu tahun, kurangnya tanggung jawab penjagaan fasilitas yang diberikan, adanya agenda kegiatan lain dari luar LPKA, serta kurangnya kesadaran untuk belajar berubah menjadi lebih baik.