NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI PERKAWINAN BAJAPUIK DI PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT (Studi di Desa Sungai Kasai Kecamatan Pariaman Kota Pariaman

Main Author: Rahmania, Rahmania
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
etc
Online Access: http://repository.iainbengkulu.ac.id/3929/1/RAHMANIA.pdf
http://repository.iainbengkulu.ac.id/3929/
Daftar Isi:
  • Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi perkawinan bajapuik di Padang Pariaman Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, yang dalam penganalisaan datanya dengan cara mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan secara kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Dan Sekertaris Bundo Kanduang Sekaligus Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kota Pariaman. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Inti dari nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi perkawinan bajapuik, bahwa adat perkawinan Pariaman itu akan berpondasi pada agama Islam, adat basendi sarak sarak basandi kitabullah, sebelum dilaksanakan pernikahan itu diselidiki dulu, barulah adanya ikatan keluarga mamak laki-lakidan keluarga mamak perempuan, setelah ada ikatan barulah diadakan peresmian perkawinan antara kedua belah pihak, jadi sebelum itu, pendidikan Islam akan diberikan kepada kedua calon mempelai oleh mamak dan bundo sako kaum masing-masing disamping pemerintah BP4 dan KUA mulai dari agamanya, keharmonisan rumah tangga, kesehatannya. Misal di Pariaman uang japuik 10 juta, itubisadapat 20 juta saat mengadakan badoncek, yakni bantuan baralek, niniakmamak, urang nagari (paman ,masyarakat sekitar) kalau pihak marapulai, setengahnya akan diberikan ke anak daro 10 juta (itu namonyo pasalaman anak nagari), gunanya menghitung jumlah biaya acara yang akan digunakan sehinggai ndak ado urang baralek itu bahutang (sehinga mengadakan acaranya tidak berhutang).