Hubungan sifat berat jenis dengan sifat higroskopisitas melalui pendekatan nilai rerata kehilangan air [Relationship between specific gravity and hygroscopicity through average water loss approach]

Main Authors: Bahanawan, Adik; Research Center for Biomaterials, Indonesian Institutes of Sciences, Darmawan, Teguh; Pusat Penelitian Biomaterial LIPI, Dwianto, Wahyu; Pusat Penelitian Biomaterial LIPI
Other Authors: Wahyu Dwianto, Teguh Darmawan, Pusat Penelitian Biomaterial LIPI
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Kementerian Perindustrian , 2020
Subjects:
Online Access: http://ejournal.kemenperin.go.id/jrihh/article/view/5643
http://ejournal.kemenperin.go.id/jrihh/article/view/5643/pdf_60
http://ejournal.kemenperin.go.id/jrihh/article/downloadSuppFile/5643/945
http://ejournal.kemenperin.go.id/jrihh/article/downloadSuppFile/5643/961
Daftar Isi:
  • Abstrak. Sifat higroskopisitas kayu diduga berhubungan dengan nilai berat jenis (BJ) kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan nilai BJ kayu sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes), jati (Tectona grandis L. f.), merbau (Instia bijuga (Colebr.) Kuntze) dan mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) terhadap nilai kehilangan air saat diberi perlakuan pengeringan pada suhu 60oC selama beberapa waktu. Sengon dan jati yang berusia muda mewakili kayu dengan BJ rendah, sedangkan mahoni dan merbau mewakili kayu dengan BJ tinggi. Hasil penelitian menunjukkan massa awal setelah perendaman dengan air selama 24 jam untuk sengon, jati, mahoni dan merbau berturut-turut adalah 5,346 g; 7,356 g; 7,366 g dan 7,469 g. Nilai BJ sengon, jati, mahoni dan merbau berturut-turut sebesar 0,294; 0,511; 0,625 dan 0,733. Pengukuran kehilangan air yang dilakukan selama 7,5 jam menunjukkan nilai rerata kehilangan air total untuk sengon, jati, mahoni dan merbau berturut-turut adalah 2,431 g; 2,440 g; 2,363 g dan 1,560 g. Uji lanjut Tukey menunjukkan bahwa nilai BJ antar keempat spesies tersebut berbeda nyata. Uji lanjut Tukey untuk nilai rerata kehilangan air selama 7,5 jam tidak berbeda nyata antara sengon, jati dan mahoni namun berbeda nyata antara sengon, jati dan mahoni dengan merbau.Kata Kunci: berat jenis; kehilangan air; hubunganAbstract. Hygroscopicity of wood is related to specific gravity (SG). This research was aimed to understand the relationship between specific gravity of sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barne by & J.W. Grimes), jati (Tectona grandis L. f.), merbau (Intsia bijuga (Colebr.) Kuntze) and mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) through their water loss from heat treatment. Results showed that SG of sengon, jati, mahoni and merbau were 0.294; 0.511; 0.625 and 0.733 respectively. Measurements of water loss performed for 7.5 hours at 60oC for sengon, jati, mahoni and merbau were 2.431 g; 2.440 g; 2.363 g and 1.560 g. Tukey’s test showed that the SGs among wood species were significantly different. Tukey’s test for average water loss was not significantly different between sengon, jati and mahoni, but significantly different between sengon, jati and mahoni and merbau. Keywords : specific gravity; relationship; water loss